Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2020
P. 51

Hanya saja, Menteri Keuangan Sri Mulyani belum memerinci skema bantuan langsung tunai (BLT)
              untuk  guru  honorer.  Yang  jelas,  pemerintah  menargetkan  sebanyak  1,6  juta  guru  honorer
              penerima subsidi gaji ini.

              Jumlah penerima bantuan ini berdasarkan basis data guru honorer yang terdaftar di Kementerian
              Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama. Alokasi bantuan untuk guru honorer ini di
              Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 2,94 triliun dan Kementerian Agama sebesar Rp
              2,08 triliun.

              Usulan stimulus ini berasal dari Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah. Ida menyampaikan yang
              memperluas  penerima  subsidi  gaji  selain  karyawan  berpenghasilan  Rp  5  juta  perbulan  yang
              terdaftar sebagai peserta Badan Penyeleng-garan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

              Stimulus subsidi gaji tersebut dapat menyasar masyarakat ekonomi kelas menengah bawah.
              Sehingga, daya beli masyarakat bisa terungkit di sisa akhir tahun ini. "Adanya bantuan subsidi
              gaji bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan 12,4 juta pekerja, plus guru honorer, berarti kami sudah
              membantu hingga 80% lagi keseluruhan masyarakat Indonesia dalam situasi Covid-19," kata Sri
              Mulyani di Komisi XI DPR RI, Kamis (12/11) lalu.

              Sri Mulyani mengatakan, dengan memberikannya subsidi gaji kepada guru honorer, maka cara
              ini akan memperkuat jaring pengaman sosial dalam
              program PEN. Selain itu anggaran terbanyak dalam program PEN itu bisa lebih efektif dan tepat
              sasaran. Data Kemkeu menunjukkan, realisasi anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 181,11
              triliun sampai dengan 9 November 2020. Angka tersebut setara dengan 77,3% dari pagu senilai
              Rp 234,33 triliun. Sementara, untuk realisasi subsidi gaji mencapai Rp 17,5 triliun atau setara
              59% dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

              Direktur  Eksekutif  Indef  Tauhid  Ahmad  menilai  bantuan  ini  tepat  karena  secara  data  bisa
              dipertanggungjawabkan. Sebab basis data guru honorer di Kemdikbud dan Kemnag cukup soUid.
              Ia menyarankan agar bantuan sejenis diperluas ke kementerian atau instansi lainnya "Mungkin
              guru honorer itu bisa dobel, dapat subsidi gcyi dan bansos. Verifikasi data harus dilaksanakan,"
              kata Tauhid.

              Selain  itu,  pemerintah  bisa  meminta  bantuan  Biro  Pusat  Statistik  untuk  menyediakan  data
              kesejahteraan sosial supaya pemerintah tidak bingung dalam menentukan target, sasaran.

              Yusuf Imam Santoso

              caption :

              Basis data guru honorer yang terdaftar dalam Kemendikbud serta Kemnag.





















                                                           50
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56