Page 61 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2020
P. 61

SERIKAT PEKERJA AJUKAN GAGASAN PENGUPAHAN

              Perwakilan serikat pekerja di Kota Semarang mengadakan audiensi dengan Ketua DPRD, guna
              mengajukan  draft  gagasan  terkait  konsep  pengupahan  dan  sinergitas  kerja  di  saat  pandemi
              Covid-19.

              Tercatat,  ada  sebanyak sembilan  elemen  perwakilan  serikat  pekerja  yang  hadir  dalam  acara
              tersebut. Antara lain FSPKEPKSPI, FSPMI, Jaringan Kerja Buruh, dan DPD FSPKEP.

              Ketua DPD Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan (FSP KEP) Kota Semarang,
              Ahmad Zainudin, mengatakan, perlunya mewujudkan sinergisitas antara pembangunan dengan
              buruh dan pengusaha.

              Ditambahkannya, seiring majunya pembangunan di Kota Semarang tentunya memiliki korelasi
              dengan kesejahteraan buruh. "Ada permintaan terkait penyesuaian pengupahan dengan tingkat
              kebutuhan  buruh.  Untuk  tetap  menjaga  daya  beli  buruh,  sehingga  formula  pengupahan
              hendaknya tidak hanya mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi semata. Namun
              harus mencantumkan unsur penghargaan dan proyeksi pembangunan ke depannya," ujar dia,
              usai audiensi di rumah makan GAMA BSB, Mijen, Minggu (15/11).

              Banyak Investasi Dilanjutkannya, jika pembangunan di Kota Semarang maju maka pengupahan
              di Kota Semarang harus ikut ditingkatkan. Di antaranya, saat terjadi banyaknya investasi yang
              masuk  di  Kota  Semarang.  Dalam  rangka  membantu  daya  beli  dan  perputaran  ekonomi  di
              masyarakat. Selain itu, status pekerja yang ada harus diupayakan merupakan pekerja tetap.
              "Kecuali memang ada bagian pekerja yang tergolong kontrak outsourching yang diawasi secara
              ketat.  Sementara  terkait  dengan  pendatangan  Tenaga  Kerja  Asing  (TKA),  harus  betul-betul
              dipantau dan diperjelas keberadaannya. Bagi bidang pekerjaan yang mampu ditangani pekerja
              lokal, hendaknya tidak diserahkan kepada TKA," terang dia.

              Adapun Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman, menyampaikan, dalam audiensi kali ini para
              pekerja atau buruh menginginkan adanya usaha untuk memperjuangkan kesejahteraan mereka.
              Dirinya  mengaku  akan  mengikuti  kebijakan  dari  Pemprov  Jawa  Tengah  terkait  pengupahan.
              "Terkait kenaikan upah, sepanjang Pemprov oke, kami juga oke. Selama ini, Wali Kota tidak
              pernah mempersulit apa-apa yang diinginkan atau diharapkan oleh teman-teman buruh tersebut.
              Tentunya untuk bisa terealisasi harus ada sinergi antara legislatif dan eksekutif. Saya sebagai
              Ketua DPRD Kota Semarang akan turut berupaya mendorong keinginan mereka. Tujuannya,
              untuk bisa mensejahterakan masyarakat Kota Semarang, termasuk buruh," kata dia.

              Pilus,  sapaan  akrabnya,  menegaskan,  DPRD  bersama  Pemkot  Semarang  terus  berkoordinasi
              dengan  Pemprov  Jateng  terkait  pengupahan.  Jalinan  komunikasi  yang  dibangun  terkait
              pengupahan pekerja pada 2021, imbuh dia, tentunya akan efektif setelah pelaksanaan Pilwalkot
              pada  9  Desember  2020.  Hal  tersebut  karena  proses  konsultasi  dengan  Pemprov  akan  bisa
              maksimal jika disampaikan langsung oleh kepada daerah, yakni Wali Kota Semarang. "Menunggu
              Pak Hendi cuti selesai dan terpilih kembali, baru akan disampaikan kepada Gubernur Jateng,"
              ucap dia. (ary-58).















                                                           60
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66