Page 73 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2020
P. 73

GAGAL SEPAKAT, WALI KOTA PUTUSKAN UMK KOTA BATU TETAP

              Ketua SPSI Kota Batu, Purtomo (kanan) saat menyampaikan aspirasi para pekerja.

              Kota Batu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko akhirnya memutuskan besaran Upah Minimum
              Kota  (UMK)  2021  tetap  seperti  tahun  sebelumnya.  Hal  ini  menyusul  beberapa  kali
              penyelenggaraan  rapat  Dewan  Pengupahan  kota  ini  gagal  mencapai  kesepakatan  dalam
              menetapkan UMK.

              Diketahui, dalam beberapa kali penyelenggaraan sidang pleno, Dewan Pengupahan Kota Batu
              gagal melahirkan kesepakatan tentang besaran UMK. Demikian juga saat Dewan Pengupahan
              mengkonsultasikan  masalah  ini  dengan  Pemprov.  Akhirnya,  keputusan  penetapan  UMK  ini
              diambil Wali Kota Dewanti sebagai penentu keputusan akhir.

              "Tak ada kenaikan UMK 2021, tetap seperti tahun 2020. Keputusan itu setelah kami berkonsultasi
              dengan  pemangku  kepentingan  terkait  pengupahan,  termasuk  ada  pengusaha  dan  serikat
              pekerja," ucap Dewanti, Sabtu (14/11).

              Dengan tidak berubahnya besaran UMK maka di tahun 2021 UMK Batu tetap berada di angka
              Rp 2.794.800. Dewanti menjelaskan bahwa dampak pandemi membuat pemberi kerja masih
              melakukan  tahap  pemulihan  keuangan  perusahaan.  Maka  kenaikan  upah  akan  membuat
              keuangan perusahaan semakin terbebani.

              "Saat ini kondisi keuangan di tempat- tempat wisata bisa dikatakan masih defisit ataupun minus.
              Mereka masih membutuhkan proses pemulihan agar usaha mereka bisa aktif kembali," tambah
              Dewanti.

              Diketahui, dalam proses yang dilakukan Dewan Pengupahan, serikat pekerja meminta adanya
              kenaikan upah upah mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Namun hal ini akan membebani
              perusahaan dengan jumlah karyawan berskala besar. Dan jika tak mengalami kenaikan upah,
              perusahaan  dapat  mengalokasikannya  untuk  kebutuhan  lain  dalam  upaya  mempertahankan
              eksistensinya.

              Dewanti menegaskan, dirinya telah bertanya kepada karyawan- karyawan. Dan para pekerja
              mengaku tak keberatan. "Karena situasi sekarang serba sulit. Tak di PHK saja sudah bersyukur.
              Dengan  dasar  itulah  kami  tak  menaikkan  UMK.  Keputusan  ini  telah  kami  serahkan  kepada
              Gubernur Jatim,"tambah Dewanti.

              Sementara, Wakil Sekretaris Apindo Kota Batu Nur Asmaidarani mengaku, penetapan UMK untuk
              tahun  2021  sangat  alot.  Menurutnya,  di  tahun-tahun  sebelumnya,  kesepakatan  sudah  bisa
              dilakukan hanya satu kali pertemuan.

              "Kami mohon pengertiannya dari pihak serikat pekerja di tengah situasi pelik ini. Kalau situasinya
              normal silakan ajukan kenaikan, asalkan dalam batas wajar,"ujar Asmaidarani.

              Hal  berbeda  disampaikan  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (SPSI)  Kota  Batu.  Diungkapkan
              ketuanya, Purtomo yang menyatakan kekecawaanya terhadap keputusan Wali Kota. Ia menilai
              Wali Kota lebih condong pada kepentingan pengusaha, dan mengesampingkan nasib pekerja.

              "Harapan kami, Wali Kota bisa membuat keputusan yang condong kepada pengusaha. Kalau
              hasilnya tetap, artinya ada politik ekonomi di pihak pengusaha," ujar Purtomo.

              [nas].




                                                           72
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78