Page 83 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2020
P. 83
Sebelum berhasil meloloskan diri dan kembali ke tanah air, perempuan Pegawai Migran
Indonesia (PMI) ini mendapatkan perlakuan tak menyenangkan oleh majikannya. Bahkan,
selama sebulan bekerja Mujijah mendapatkan prilaku tindakan asusila dari majikannya.
Sementara itu, Kepala Badan Perlindungan Pekrja Migran Indonesia (BP2MI) Pusat, Benni
Ramdhani mengatakan, kejadian yang dialami Mujijah tersebut untuk bisa menjadikan pelajaran
bagi warga Indonesia yang ingin bekerja ke luar negeri.
CERITA TKW ASAL BREBES JADI KORBAN PELECEHAN HINGGA DIISOLASI 6 BULAN
DI ARAB
Satu pilihan untuk mendapatkan uang, di antaranya bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW)
di luar negeri. Namun segala resiko menjadi TKW bisa saja dialami. Seperti dialami Mujijah (35).
TKW yang bekerja di Arab Saudi asal Desa Limbangan Kecamatan Losari Kabupaten Brebes ini
mengalami hal yang tak mengenakan.
Sebelum berhasil meloloskan diri dan kembali ke tanah air, perempuan Pegawai Migran
Indonesia (PMI) ini mendapatkan perlakuan tak menyenangkan oleh majikannya. Bahkan,
selama sebulan bekerja Mujijah mendapatkan prilaku tindakan asusila dari majikannya.
Ia menceritakan, pada akhir 2019 lalu, dirinya menjadi PMI di Arab Saudi. Setelah mendapatkan
pekerjaan sebagai asisten rumah tangga, tapi tak lama bekerja dirinya mendapatkan perilaku
yang kurang mengenakan.
"Pada 2019 lalu, saya berangkat ke Saudi Arabia. Namun di sana saya cuma bekerja selama satu
bulan saja. Ya itu, tadi nggak betah karena anak majikan saya yang tindakannya tidak bisa
diterima (tindakan asusila)," kata Mujijah, Minggu (15/11/2020).
Lantaran mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari anak majikannya, Mujijah pun melapor
ke majikan. Tak lama kemudian dirinya diantar ke kantor serikat di Arab Saudi. "Saya bersyukur
tak sampai menjadi korbam asusila. Saya langsung lari dan lapor ke majikan. Tapi setelah sampai
di kantor serikat, HP saya disita dan diisolasi oleh pihak kantor serikat," beber dia.
Sekitar enam bulan lamanya, Mujijah diisolasi oleh pihak kantor serikat di Arab itu selama enam
bulan. "Selama isolasi itu saya hanya dikasih makan dan tidak bisa berkomunikasi dengan
keluarga saya di Brebes," jelasnya.
Selama tak bisa komunikasi, pihak keluarga yang terus berusaha mencari keberadaan Mujijah.
"Tiba-tiba saat itu, kantor penyalur memanggil saya dan dipulangkan. Jadi bulan Agustus lalu,
saya dipulangkan ke Indonesia," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perlindungan Pekrja Migran Indonesia (BP2MI) Pusat, Benni
Ramdhani mengatakan, kejadian yang dialami Mujijah tersebut untuk bisa menjadikan pelajaran
bagi warga Indonesia yang ingin bekerja ke luar negeri. Ia menekankan, menjadi tenaga kerja
ke luar negeri harus melalui agen yang resmi atau legal. "Apa yang dialami ibu Mujijah ini sebagai
pembelajaran buat kita semua. Jangan sampai, ada PMI asal Indonesia yang menjadi korban
yang sama," kata Benni Ramdani.
Kedatangannya ke Brebes juga memberikan bantuan kepada dua mantan PMI asal Kecamatan
Losari yang bermasalah. Termasuk, Mujijah. Apa yang dialami Mujijah, lanjut dia, merupakan
contoh masalah yang kerapkali menimpa PMI. Di antaranya tindakan pelecehan, kekerasan fisik
maupun lainnya. "Kami imbau kepada masyarakat agar menjadi PMI melalui jalur yang resmi.
Dan juga jangan melalui calo," pungkasnya. (*).
82