Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2020
P. 15

2021, PEMERINTAH TARGETKAN CETAK 2,3 JUTA LAPANGAN KERJA

              Direktur  Tenaga  Kerja  dan  Perluasan  Kesempatan  Kerja  Badan  Perencanaan  Pembangunan
              Nasional  (Bappenas)  Mahatmi  Parwitasari  Saronto  mengatakan,  melalui  target  pertumbuhan
              ekonomi  4,5-5,5%  pada  2021,  pemerintah  berharap  bisa  tercipta  2,3  juta  sampai  2,9  juta
              lapangan kerja.

              "Sehingga  tingkat  peng-guran  terbuka  yang  pada  Agustus2020  mencapai  7,07%  dapat
              diturunkan menjadi berada pada kisaran 5,9% sampai 6,5% (pada tahun 2021)," ucap Mahatmi
              dalam seminar daring pada Sabtu (28/11).

              Upaya  mengurangi  jumlah  pengangguran  yang  ada,  kata  dia,  dilakukan  pemerintah  dengan
              memperbaiki sistem pengembangan keterampilan, sistem pendidikan dan pelatihan vokasi, serta
              pembenahan sistem informasi pasar kerja.

              Selain  itu,  pemerintah  juga  mendorong  fleksibilitas  dan  mobilitas  tenaga  kerja  untuk  keluar
              masuk  pasar  kerja  tanpa  berdampak  besar  pada  kesejahteraan.  Hal  ini  berlandaskan  pada
              mobilitas  tenaga  kerja  dan  proses  reformasi  ketenagakerjaan  untuk  menciptakan  iklim
              ketenagakerjaan yang kondusif.

              "Kami juga melakukan reformasi sistem perlindungan sosial kesehatan nasional serta perbaikan
              sistem pendidikan," ucap.

              Mahatmi mengakui, strategi-strategi pemerintah tersebut tidak dapat begitu saja dilaksanakan,
              tapi memerlukan sinergi dari seluruh pihak terkait. Apalagi, perkembangan teknologi juga akan
              menciptakan jenis pekerjaan baru yang lebih produktif dan dalam jumlah besar bila dibandingkan
              dengan lapangan kerja yang hilang.

              Dalam 10 tahun ke depan, kata dia, akan banyak pekerjaan baru misalnya digital marketing
              specialist,  social  media  manager  officer,  sampai  web  developer.  Jabatan  tersebut  tentu  saja
              harus diisi oleh mereka yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis atau hard skill tetapi juga
              mempunyai soft skill yang unggul.

              Soft skill yang unggul itu misalnya, pemecahan masalah, berpikir kritis, kreativitas kemampuan
              pengelolaan SDM, kemampuan fleksibel secara kognitif, pengelolaan emosi, dan lain-lain. Oleh
              karena  itu,  dibutuhkan  pengembangan  keahlian  agar  bisa  menjawab  tantangan  perubahan
              pekerjaan.

              "Bila  revolusi  keahlian  tidak  diantisipasi,  produktivitas  tenaga  kerja  tidak  dapat  meningkat.
              Sehingga  kita  tidak  mampu  bersaing  dengan  negara  lain.  Sementara  itu,  masyarakat  yang
              tertinggal mereka akan menjadi semakin terpuruk," ucap dia.

              Sejumlah Tantangan
              Sementara  itu,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengatakan,  pemerintah  melihat,
              sejumlah tantangan dan peluang ketenagakerjaan yang ada saat ini, antara lain, pertumbuhan
              ekonomi yang masih rendah, angka pengangguran yang masih tinggi, perlunya pembangunan
              sumber  daya  manusia  (SDM)  yang  berkualitas, dan  perkembangan  ekonomi  digital  dan tren
              teknologi yang mengubah lanskap bisnis ke depan.

              Sehingga, lanjut dia, hal tersebut mempengaruhi peta kebutuhan tenaga kerja dan perubahan
              pola hubungan kerja yang semakin dinamis. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk merespons
              tan-tangan-tantangan itu adalah perlunya peningkatan daya saing investasi melalui kemudahan
              berusaha dan penataan regulasi yang tumpang tindih yang mempengaruhi kecepatan dalam
              menangkap peluang investasi untuk pen-ciptaan lapangan pekerjaan dan pengembangan UMKM.


                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20