Page 178 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2020
P. 178

PANDEMI PERCEPAT TRANSFORMASI DIGITAL DI SEKTOR BISNIS

              Pengamat  ekonomi  dari  Universitas  Indonesia  menyatakan  pandemi  Covid-19  membuat
              penetrasi digital di sektor bisnis terjadi lebih cepat. Hal ini didasarkan pada jumlah pengguna
              internet di Asia Tenggara meningkat pesat sepanjang 2020.

              "Sebanyak 40 juta pengguna baru internet di ASEAN bergabung sepanjang tahun 2020," ungkap
              Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Rhenald Kasali dalam talkshow
              Temu Virtual Kupva BB dan PTD BB se-Sumatra yang dilaksanakan Bank Indonesia Sumatra
              Utara secara virtual, Jumat (27/11/2020).

              Berdasarkan data dari e-conomv SEA 2020, sepanjang tahun 2015 hingga 2019 hanya terdapat
              penambahan  sebesar  100  juta  pengguna  internet  baru  di  negara-negara  anggota  ASEAN.
              Rhenald memperkirakan aka nada pertumbuhan pengguna internet sebanyak 50 juta pengguna
              sepanjang 2021 mendatang.

              Karenanya, Rhenald mengungkapkan seluruh sektor bisnis sedang menghadapi babak baru. Ada
              hal pokok yang harus melekat dalam produk bisnis, yaitu relevansi.

              "Biasanya life cycle suatu produk akan habis pada masa tertentu. Dengan relevansi, produk bisa
              saja sama, namun adaptasi dengan kultur berbeda," tambah Rhenald.

              Terdapat beberapa keterampilan yang harus diasah pengusaha pada proses transisi digital di
              masa pandemi ini, yaitu transformasi pola pikir pengusaha, investasi pada keterampilan baru,
              memperbaiki kapasitas teknologi, waspada terhadap segala kelemahan bisnis, explore hal baru,
              dan membiasakan bekerja dalam ekosistem.

              Dari sisi ketenagakerjaan, Rhenald menjelaskan terdapat puluhan juta tenaga kerja di Indonesia
              yang terdampak pandemi Covid-19. Di Sumatera Utara saja, ada 1,23 juta penduduk usia kerja
              yang terdampak.

              Badan  Pusat  Statistik  Sumatra  Utara  mencatat  ada  107.000  pengangguran  di  Sumut  akibat
              dampak Pandemi Covid-19. Data ini dikumpulkan mulai bulan Februari hingga Agustus 2020.

              Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk usia kerja di Sumut yang mencapai 10,7 juta orang,
              terdapat 11,5 persen penduduk yang terdampak Covid-19 dengan rincian 107.000 orang menjadi
              pengangguran, 39.000 orang bukan angkatan kerja (BAK), 64.000 orang sementara berhenti
              bekerja, dan 1,02 juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja.
              "Berkurangnya jam kerja adalah dampak Covid-19 yang paling banyak dirasakan penduduk usia
              kerja, sebanyak 1,02 juta orang atau sebesar 82,93 persen," kata Kabid Statistik Sosial BPS
              Sumut Mukhamad Mukhanif seperti dilansir dari bisnis.com.

              Rhenald  memprediksi  akan  banyak  jenis  pekerjaan  yang  hilang dan  digantikan  dengan  jenis
              pekerjaan baru. Misalnya, kehadiran data scientist.

              Tenaga kerja juga akan dapat bekerja dari mana saja karena sudah memanfaatkan teknologi
              digital.

              Namun, di sisi lain, tenaga kerja akan disulitkan dengan kemungkinan bekerja selama 24 jam
              penuh. Selain itu, tenaga kerja harus siap bersaing dengan mesin, robot, dan kecerdasan buatan
              lain yang terus berkembang.

              Untuk itu, dosen yang juga merupakan pebisnis itu mengungkapkan ada tujuh kecerdasan baru
              yang harus dikuasai tenaga kerja untuk tetap dapat bersaing, yaitu kecerdasan menggunakan
              teknologi,  kecerdasan  sosial  emosional,  kecerdasan  memahami  konteks,  kecerdasan  moral,


                                                           177
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183