Page 152 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2020
P. 152
besar. Pedagang hanya pasrah menanti pandemi berakhir tanpa melakukan upaya berarti. Tidak
banyak yang beralih ke pasar daring (e-commerce) ataupun platform digital lainnya.
Padahal, Pasar Tanah Abang bukan hanya menjadi urat nadi perekonomian Jakarta. Produk
busana yang dijual di situ juga merupakan hasil jerih payah industri tekstil berskala kecil di Jawa,
Sumatra, dan Sulawesi. Imbasnya, lebih dari setengah UMKM nasional dikabarkan tutup usaha.
Pertumbuhan ekonomi pun terkontraksi hingga 5,32%.
Kedua, akses internet jauh dari kata mumpuni. Hootsuite, konsultan platform media digital
multinasional, melansir rata-rata kecepatan koneksi internet Indonesia hanya mencapai 20,1
Mbps. Capaian ini kalah telak dibanding dengan rata-rata dunia (73,6 Mbps), Thailand (125,1
Mbps), atau Malaysia (78,0 Mbps).
Timpangnya kualitas internet antara wilayah Barat dan Timur Indonesiajuga menjadi pekerjaan
rumah yang harus diselesaikan pemerintah. Belum maksimalnya operasionalisasi Palapa Ring,
yang merupakan proyek jaringan serat optik penyedia akses internet ke pelosok negeri, karena
kendala impor kabel bawah laut, juga mesti segera diatasi.
Itulah sebabnya, masih ada sekitar 12.548 desa di Nusantara yang tidak sanggup merambah
pasar daring gara-gara belum tersentuh sinyal internet. Data itu disampaikan Kementerian
Komunikasi dan Informasi dalam webi-nar bertajuk Industri Telekomunikasi Menyambut Normal
Baru pada 11 Juni lalu. Timpa akses internet yang merata, digitalisasi UMKM di daerah mustahil
tercipta
Ketiga, keamanan data belum terjamin. Kasus kebocoran 91 juta data pengguna Tokope-dia
pada Mei lalu membuktikan celah susup bagi peretas masih terbuka lebar. Peretas bebas
mengambil dan memual data rahasia itu di situs gelap (dark iveb) tanpa ditindak pihak berwsgib.
Lemahnya pengamanan dan pengawasan si-ber menambali keengganan UMKM untuk merambah
pasar daring.
Investasi teknologi
Melihat situasi tersebut, pemerintah semestinya berfokus pada investasi di bidang teknologi.
Infrastruktur pengaman digital berupa
pembangunan server data nasional harus jadi prioritas utama pemerintah. Cara ini dilakukan
Swiss dan Singapura hingga menjadi negara dengan tingkat keamanan teknologi keuangan
(tekfin) terbaik di dunia
Hanya s<ya, yang terjadi malah sebaliknya.
Masalah klasik berupa karut-marut data elektronik tidak kunjung bertemu solusi. Pada awal
pandemi, bantuan sosial atau bansos kepada warga terdampak pandemi virus korona, termasuk
pekerja informal dan pelaku UMKM, dikabarkan salah sasaran. Ini gara-gara masalah
ketidakcocokan data
Yang terkini, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah meminta pekerja yang tidak memenuhi syarat
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020 agar mengembalikan
dana bantuan langsung tunai yang sudah kadung ditransfer.
Hal ini tidak perlu terjadi bila proses verifikasi dan validasi didukung data akurat. Tanpa data
akurat, cita-cita mendongkrak perekonomian yang tengah lesu akan sulit diwujudkan.
Untuk menjaga daya tahan UMKM, Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga
acuannya menjadi 4% pada Juli 2020. Ini kali keempat BI menurunkan suku bunga sepanjang
tahun ini.
151