Page 156 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2020
P. 156
"Kendati lebih banyak pekerja perempuan yang memiliki gelar D-3 atau D-4 atau sarjana
dibandingkan laki-laki, pendidikan yang lebih tinggi tidak mempersempit kesenjangan upah
berdasarkan jenis kelamin. Bahkan pekerja perempuan dengan tingkat pendidikan saijana
mendapatkan upah yang cukup rendah dibandingkan laki-laki," kata ILO.
Direktur ILO untuk Indonesia, Michiko Miyamoto menyebut bahwa pihaknya terus mendukung
Indonesia dalam upaya mewujudkan kesetaraan upah di dalam negeri.
Dia menjelaskan bahwa prinsip kesetaraan upah untuk pekerjaan yang bernilai sama telah
tertuang dalam Konstitusi ILO tahun 1919.
"Seratus tahun terlalu lama untuk menunggu dan kita semua harus bekerja sama untuk
mewujudkan kesetaraan upah untuk pekerjaan bernilai sama menjadi kenyataan," ujar Michiko.
Prinsip pemberdayaan
Sementara itu, Perwakilan UN Women Indonesia Jamshed Kazi mengatakan jika ketimpangan
sistematis yang menempatkan perempuan dalam pekerjaan yang berupah dan bernilai rendah,
serta kondisi kerja tidak fleksibel yang membatasi kesempatan perempuan belum diatasi,
kesenjangan upah berdasarkan gender akan terus terjadi.
"UN Women terus menjalin kerja sama erat dengan Pemerintah Indonesia dan para pemangku
kepentingan lainnya dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan, termasuk dengan
sektor swasta untuk mengatasi kesenjangan upah berdasarkan gender dan menghapus
diskriminasi di tempat kerja melalui penerapan prinsip-rinsip pemberdayaan perempuan,"
katanya. (Huminca Sinaga)***
155