Page 151 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2020
P. 151

Judul               Memacu Digitalisasi UMKM
                Nama Media          Kontan
                Newstrend           Digitalisasi UMKM
                Halaman/URL         Pg11
                Jurnalis            Opini
                Tanggal             2020-09-19 06:10:00
                Ukuran              333x250mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 70.762.500

                News Value          Rp 212.287.500
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Ringkasan
              Daya tahan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kembali diuji di tengah kelesuan ekonomi.
              Digitalisasi  diyakini  menjadi  kunci  bagi  UMKM  untuk  bertahan  dari  badai  pandemi  Covid-19.
              Namun Jumlah pelaku usaha daring masih tergolong minim. Oleh karena itu, perlu strategi dan
              keseriusan untuk mendigitalkan UMKM.

              Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemkop UKM) menyebutkan, baru 13% atau
              8  juta  pelaku  UMKM  yang  memanfaatkan  ekosistem  digital.  Padahal,  penerapan  protokol
              kesehatan  untuk  menahan  laju  penyebaran  virus  korona  baru  mengharuskan  konsumen
              bertransaksi tanpa tatap muka. Situasi ini memaksa banyak pelaku UMKM t utup usaha atau
              berhenti sementara.



              MEMACU DIGITALISASI UMKM

              Daya tahan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kembali diuji di tengah kelesuan ekonomi.
              Digitalisasi  diyakini  menjadi  kunci  bagi  UMKM  untuk  bertahan  dari  badai  pandemi  Covid-19.
              Namun Jumlah pelaku usaha daring masih tergolong minim. Oleh karena itu, perlu strategi dan
              keseriusan untuk mendigitalkan UMKM.

              Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemkop UKM) menyebutkan, baru 13% atau
              8  juta  pelaku  UMKM  yang  memanfaatkan  ekosistem  digital.  Padahal,  penerapan  protokol
              kesehatan  untuk  menahan  laju  penyebaran  virus  korona  baru  mengharuskan  konsumen
              bertransaksi tanpa tatap muka. Situasi ini memaksa banyak pelaku UMKM t utup usaha atau
              berhenti sementara.

              Ada tiga penyebab mengapa UMKM di tanah air sulit merambah pasar daring.

              Pertama, gagap teknologi. Nilai Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-
              TIK) nasional masih bercokol di angka 5,07 dari maksimal 10. Artinya, kemampuan kita dalam
              mengadaptasi teknologi digital masih biasa Saja.

              Mari kita ambil satu contoh. Pasar Tanah Abang, misalnya. Sentra grosir tekstil terbesar di Asia
              Tenggara itu ditaksir mengalami kerugian hingga Rp 4,8 triliun akibat pembatasan sosial berskala

                                                           150
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156