Page 153 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2020
P. 153
Dalam jangka pendek, langkah tersebut terbukti berhasil. Pertumbuhan kredit pada Juli 2020
menguat sebesar 2,27%, setelah bulan sebelumnya mencapai titik terendah yakni hanya 1,49%.
Dengan suku bunga murah, penyaluran kredit kepada UMKM diprediksi bakal meningkat lagi.
Pelaku usaha bisa memanfaatkan kredit perbankan untuk keperluan modal kerja, investasi
teknologi digital, atau peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) demi mengatasi
kesenjangan teknologi.
Selain itu, BI juga memperpanjang durasi insentif pelonggaran giro wiyib minimum (GWM) rupiah
sebesar 50 basis poin bagi bank penyalur kredit UMKM hingga 30 Juni 2021 mendatang. Dengan
begitu, likuiditas perbankan di Indonesia mei\jadi lebih tebal dan daya genjot pembiayaan
kepada pelaku usaha kecil dan menengah bisa ditingkat kan.
Dalam jangka panjang, BI mendorong UMKM menggunakan Quick Response Code Indonesia
Standard (QRIS). Dengan QRIS, pelaku usaha bisa godigital dengan bertransaksi lewat kode
cepat baca tanpa uang tunai dan bebas biaya.
Survei perbankan menyebut omzet pengguna QRIS bisa naik dua hingga tiga kali lipat. Hingga
kini, sudah ada 3,82 juta pelaku UMKM yang memanfaatkan QRIS.
Namun demikian, upaya itu masih perlu didukung berbagai insentif lanjutan. Kemudahan
perizinan, pemanfaatan konten lokal, serta peningkatan keamanan siber adalah tiga di antaranya
Selain itu, penyelarasan kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah juga mesti dibenahi.
Dengan begitu, barulah tulang punggung perekonomian kita bisa tegai' menghadapi era adaptasi
kebiasaan baru.
152