Page 175 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2020
P. 175

Kepala Disnakertrans DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengatakan 14 perusahaan ditutup sementara
              karena memiliki karyawan yang terpapar covid-19. Rinciannya, 6 perusahaan di Jakarta Barat,
              masing-masing  3  perusahaan  di  Jakarta  Selatan  dan  Jakarta  Utara,  serta  masing-  masing  1
              perusahaan di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

              "Ada sembilan perusahaan yang ditutup karena melanggar protokol covid-19. Di Jakarta Pusat
              sebanyak  4  perusahaan,  di  Jakarta  Barat  ada  3  perusahaan,  dan  di  Jakarta  Selatan  ada  2
              perusahaan," tambahnya.

              Total  ada  237  perusahaan  yang  disidak  selama  empat  hari  PSBB  ketat  berjalan  sejak  14
              September lalu.

              Terpisah, Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin, menyatakan pihaknya telah menindak 164 ribu
              warga di Jakarta karena melanggar protokol kesehatan, yaitu tidak memakai masker.

              "Total dendanya telah mencapai Rp2,4 miliar. Pembayaran denda sepenuhnya dilakukan melalui
              nomor rekening Pemda DKI di Bank DKI dan masuk ke kas penerimaan daerah," ungkapnya
              dalam webinar yang diselenggarakan BNPB, Kamis (17/9).

              Arifin menyebut pihaknya juga telah meningkatkan pengawasan kepada warga yang tidak tepat
              dalam memakai masker. "Misalnya, memakai  masker, tetapi hanya sampai dagu atau hanya
              sampai leher. Itu akan kami tindak. Masyarakat juga diharap patuh untuk tidak melepas masker,
              termasuk saat sendirian di dalam kendaraan bermotor," katanya.

              Ditambahkannya, warga di ruang-ruang publik sudah cukup mematuhi aturan PSBB. Namun,
              pihaknya masih kesulitan untuk mengawasi kepatuhan memakai masker di ruang privat seperti
              perkantoran.  "Kami  meminta  perusahaan  memiliki  satgas  covid-19  sendiri  untuk  mengawasi
              penerapan protokol kesehatan di lingkungan internal," ujar Arifin.

              Libatkan masyarakat  Anggota DPRD DKI Fraksi PDI-P, Gilbert Simanjuntak, menyarankan agar
              Pemprov DKI Jakarta melibatkan unsur masyarakat dalam pengawasan selama PSBB. Ia menilai
              unsur masyarakat seperti Dasa Wisma dan Jumantik bisa membantu pemerintah.

              "Jumantik dan Dasa Wisma ialah warga yang sudah bertugas bertahun-tahun dengan honor
              sekitar Rp500 ribu per bulan. Dengan mengawasi jentik nyamuk ke setiap rumah, mereka sangat
              rajin dan berdedikasi," kata Gilbert.

              Nantinya,  saat  menjalankan  tugas  pengawasan  di  wilayah  setempat  termasuk  perkantoran,
              mereka bisa dikoordinasikan di bawah Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan kelurahan setempat.

              Terpisah, Kepala Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho menduga ada indikasi
              ketidakdisiplinan  terhadap  protokol  kesehatan.  Hal  inilah  yang  menyebabkan  banyak  kantor
              instansi pemerintah pusat dan daerah menjadi klaster penyebaran covid-19.
              Protokol yang dilanggar itu di antaranya tidak membatasi jumlah staf yang masuk dan tidak
              melakukan shifting time yang cukup panjang atau pembagian jam kerja yang cukup.

              Teguh  berharap  momen  pandemi  juga  bisa  memicu  para  kepala  daerah  dan  sektor-sektor
              pelayanan publik lainnya untuk bisa membangun layanan publik berbasis daring yang minim
              tatap muka untuk memudahkan masyarakat. (Hld/X-11).










                                                           174
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180