Page 10 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JUNI 2021
P. 10

"Kami sudah menempuh berbagai upaya sejak 2016 tetapi hingga kini tidak ada kepastian kapan
              hak  pesangon  akan  dibayarkan,"  ucap  Ketua  Paguyuban  Pilot  Eks  Merpati  (PPEM)  Anthony
              Ajawila dalam keterangan resmi yang dirilis Rabu (23/6).

              Anthony  mengatakan  ada  ribuan  mantan  karyawan  Merpati  yang  belum  mendapatkan  hak
              normatif.  Hal  ini  berupa  cicilan  kedua  uang  pesangon  untuk  1.233  pegawai  dengan  nilai
              Rp318,17 miliar dan nilai hak manfaat pensiun sebesar RP94,88 miliar untuk 1.744 pensiunan.

              Mereka berharap uang pesangon tersebut segera dilunasi agar dapat melanjutkan hidup di masa
              tua dengan tenang.

              "Tidak dibayarnya uang pesangon tersebut tentu menjadi masalah di setiap keluarga pegawai,
              mulai dari perceraian, anak sakit, putus sekolah, alih kerja menjadi supir ojol, tukang bangunan,
              dan lain-lain. Bahkan setiap minggu kami mendengar kabar kematian rekan kami sesama eks
              pegawai Merpati," papar Anthony.

              Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir akan membubarkan tujuh perusahaan pelat merah pada
              2021.  Alasannya,  BUMN  tersebut  dinilai  sudah  tidak  lagi  memberikan  kontribusi  terhadap
              perekonomian.

              Salah satunya adalah Merpati. Menurut Erick, BUMN yang akan dibubarkan sudah berada di
              bawah pengelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

              Sementara, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Merpati masih memiliki aset
              berupa  fasilitas  Maintenance,  Repair  and  Overhaul  (MRO)  di  Surabaya.  Namun,  BUMN
              penerbangan itu juga ada kewajiban yang masih harus diselesaikan.

              Untuk itu, pemerintah masih akan mempertimbangkan lebih lanjut terkait rencana pembubaran
              Merpati.
              M  Masykoer,  eks  karyawan  Merpati  lainnya,  mengatakan  mereka  tak  punya  kuasa  untuk
              mencegah  apabila  Merpati  akhirnya  harus  ditutup  atau  dilikuidasi  oleh  negara.  Namun,  ia
              meminta pemerintah tak lepas tangan dan ikut memastikan seluruh kewajiban Merpati kepada
              mantan karyawannya terpenuhi.

              "Janganlah kami diperlakukan seperti kata pepatah habis manis sepah dibuang. Kami mohon
              dengan  sangat  perhatian  serta  pertolongan  Bapak  Presiden  untuk  membantu  dapat  segera
              dibayarkan  hak  pesangon,  begitu  pun  hak  pensiun  kami  yang  sampai  saat  ini  tidak  ada
              kepastiannya," jelas dia.


























                                                            9
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15