Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JUNI 2021
P. 6

positive  -  Ida  Fauziyah  (Menteri  Ketenagakerjaan)  Program  tersebut  telah  berhasil  menarik
              pekerja anak dari tempat kerja sebanyak 143.456 anak
              positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Program ini dapat berhasil dengan didukung
              berbagai pihak baik pemerintah maupun non-pemerintah termasuk dukungan masyarakat

              negative  -  Ida  Fauziyah  (Menteri  Ketenagakerjaan)  Masalah  ekonomi  keluarga  menjadi
              pendorong terbesar anak-anak kita memasuki dunia kerja. Bahkan ada anak yang menjadi tulang
              punggung keluarga

              negative  -  Ida  Fauziyah  (Menteri  Ketenagakerjaan)  Masalah  pekerja  anak  adalah  masalah
              kompleks tidak hanya terkait masalah ketenagakerjaan tapi juga terkait ekonomi, pendidikan,
              kesehatan, sosial, budaya, dan lainnya sehingga upaya penghapusan pekerja anak tidak dapat
              dilakukan sendiri



              Ringkasan

              Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pekerja anak yang cukup tinggi. Menteri
              Pemberdayaan  Perempuan  dan  Perlindungan  Anak  (PPPA)  I  Gusti  Ayu  Bintang  Darmawati
              mengatakan, angka pekerja anak di Indonesia semakin memprihatinkan.



              ANGKA PEKERJA ANAK DI INDONESIA MAKIN MENGKHAWATIRKAN

              JAKARTA, - Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pekerja anak yang cukup
              tinggi.

              Menteri  Pemberdayaan  Perempuan  dan  Perlindungan  Anak  (PPPA)  I  Gusti  Ayu  Bintang
              Darmawati mengatakan, angka pekerja anak di Indonesia semakin memprihatinkan.

              Faktor  penyebabnya  bermacam-macam.  Pada  masa  pandemi  Covid-19  ini,  dikhawatirkan
              jumlahnya akan terus bertambah.

              "Angka  pekerja  anak  di  Indonesia  hingga  kini  masih  memprihatinkan  dan  bahkan  semakin
              mengkhawatirkan  setelah  datangnya  pandemi  Covid-19,"  kata  Bintang  dalam  webinar
              Pencegahan Pekerja Anak, Rabu (23/6/2021).

              Berdasarkan data Sakernas pada Agustus 2020, diketahui 9 dari 100 anak usia 10-17 tahun (9,34
              persen atau 3,36 juta anak) bekerja.

              Dari 3,36 juta anak yang bekerja tersebut, sebanyak 1,17 juta merupakan pekerja anak.
              Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

              Daftarkan email Adapun anak yang bekerja merupakan anak yang melakukan pekerjaan dalam
              jangka waktu pendek, di luar waktu sekolah, dan tanpa unsur eksploitasi. Misalnya dalam rangka
              membantu orangtua, melatih tanggung jawab, disiplin atau keterampilan.

              Usia  minimum  anak  yang  bekerja  sesuai  Undang-Undang  Ketenagakerjaan  adalah  13 tahun,
              dengan syarat-syarat yang sangat ketat.

              Sementara  itu,  pekerja  anak  melakukan  pekerjaan  secara  intens  sehingga  mengganggu  dan
              membahayakan kesehatan, keselamatan, dan tumbuh kembangnya.



                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11