Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JUNI 2021
P. 126
TRANSISI MASA SEKOLAH KE DUNIA KERJA JADI SOROTAN, INI LANGKAH RI
Fase transisi dari dunia pendidikan menuju dunia kerja menjadi periode yang menantang bagi
masyarakat di berbagai penjuru dunia. Di tahap ini, setiap individu mesti berkompetisi agar bisa
memperoleh pekerjaan.
Fase transisi tersebut turut menjadi sorotan Negara-negara G20. Untuk membahas isu terkait,
digelar pertemuan bertajuk 'Joint Meeting of Ministers of Education and Ministers of Labour and
Employment at Exchange Views on Transitions from Education to Work yang berlangsung di
Catania, Italia, pada Selasa (22/6).
Dalam agenda tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi yang
mewakili Indonesia mengemukakan persoalan fase transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja
bukanlah isu yang baru. Seiring dinamika zaman yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi dan informasi, perlu adanya langkah-langkah inovatif dan kolaboratif dalam mengelola
isu ini, agar tercapai kesesuaian sisi supply and demand tenaga kerja.
"Kami memandang dengan dinamika supply dan demand industri saat ini, maka penanganan
transitions from education to work memerlukan inovasi dan kolaborasi yang luas, agar tercipta
kebijakan dan program yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dunia
kerja," jelas Anwar dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (23/6/2021).
Anwar menyampaikan dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah mengimplementasikan
sejumlah program dan kebijakan dalam menjembatani transisi masyarakat dari bangku
pendidikan ke dunia kerja. Mulai dari pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) bagi lulusan
sekolah, program pemagangan di dalam dan luar negeri, pelatihan kerja berbasis komunitas,
termasuk bagi komunitas pemuda di seluruh Indonesia, program inkubasi bisnis, hingga layanan
antar kerja (public employment services).
"Untuk meningkatkan kompetensi SDM Indonesia, pemerintah Indonesia juga sudah dan sedang
menjalankan program Kartu Prakerja untuk memperluas akses pelatihan dan insentif bagi
angkatan kerja muda," jelas Anwar.
Ia menambahkan dalam memitigasi dampak perubahan dunia kerja, Pemerintah Indonesia
menyadari perlu dilakukan inovasi kebijakan dan program terkait transitions from education to
work. Anwar menyebut ada beberapa upaya yang sedang dan akan dilakukan oleh Pemerintah
Indonesia.
Pertama, ekosistem digital siap kerja untuk mendorong link and match yang responsif terhadap
perkembangan dunia usaha dan industri. Kedua, mengembangkan program penciptaan talenta
muda di bidang kewirausahaan dan startup digital.
"Ketiga, pemanfaatan balai latihan kerja yang adaptif sebagai sarana untuk pengembangan
kompetensi dan transversal skills, sertifikasi serta penempatan tenaga kerja," sambung Anwar.
Lebih lanjut, Anwar menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kepresidenan Italia yang
telah memprakarsai Pertemuan Bersama Menteri Pendidikan dan Menteri Ketenagakerjaan ini.
Menurutnya, pertemuan ini sangat penting dalam membangun sinergi untuk membuat arah
kebijakan strategis menghadapi transisi dari pendidikan ke pekerjaan.
Joint Meeting of Ministers of Education and Ministers of Labour and Employment at Exchange
Views on Transitions from School to Work akan menghasilkan Joint Statement atau Deklarasi
Bersama tentang transisi dari pendidikan ke pekerjaan.
Deklarasi Bersama ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam mempersiapkan tenaga kerja yang
berkualitas dan kompetitif untuk memasuki pasar kerja. Terutama di era dunia kerja yang terus
125

