Page 257 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 257
"Dari 43 juta pendaftar,yang lolos verifikasi sebanyak 19 juta orang. Dari 19 juta orang ini yang
menjadi penerimaan bantuan program kartu Pra Kerja sebanyak 5,9 juta orang,"ungkap
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam acara
Survei BPS Bicara tentang Kartu Prakerja, secara virtual, di Jakarta, Senin (23/11).
5,9 JUTA ORANG TERIMA BANTUAN
Sejak dibuka pendaftaran Program Kartu Pra Kerja, sebanyak 43 juta orang telah mendaftar.
Dari 43 juta tersebut yang lolos verifikasi data sebanyak 19 juta orang. Dari 19 juta, yang lolos
dan menjadi penerima bantuan untuk, program Kartu Pra Kerja sebanyak 5,9juta orang.
"Dari 43 juta pendaftar,yang lolos verifikasi sebanyak 19 juta orang. Dari 19 juta orang ini yang
menjadi penerimaan bantuan program kartu Pra Kerja sebanyak 5,9 juta orang,"ungkap
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam acara
Survei BPS Bicara tentang Kartu Prakerja, secara virtual, di Jakarta, Senin (23/11).
Dijelaskan Susiwijono dari 5,9 juta penerima Kartu Pra Kerja, sebanyak 87 persen berpendidikan
SMA ke atas, 77 persen berusia antara 18-35 tahun, dan 81 persen belum pernah mengikuti
pelatihan atau kursus sebelumnya, serta 88 persen mengatakan tidak bekerja menurut persepsi
mereka.
Provinsi penerima Program Kartu Pra Kerja, terbanyak adalah; Jabar, Jatim, DKI Jakarta dan
Jateng. Sedangkan yang paling sedikit adalah Papua Barat, Papua, Maluku Utara, dan Kalimantan
Utara,
Dari 5.4 juta orang penerima Kartu PraKerja, sebanyak 5,1 juta telah membeli pelatihan,dan
telah menyelesaikan pelatihannya. Saat ini terdapat 1.663 pelatihan dari 150 lembaga pelatihan,
dengan pelatihan yang paling diminati yaitu; penjualan dan pemasaran, gaya hidup, manajemen.
makanan dan minuman, bahasa asing, keuangan, serta sosial dan perilaku.
"Saat ini rating pelatihan di Kartu Pra Kerja adalah 4,9 dari skala 5. Ini sangat bagus sekali
sehingga dapat dikatakan peserta puas dengan pelatihan yang diambilnya. Ini konsisten dengan
hasil survei internal dimana 84 persen mengatakan pelatihan peningkatan kompetensi baik
skilling, reskilling, atau upskilling, hasil survei ini mengindikasikan manfaat program yang nyata
dan sekaligus menepis anggapan bahwa pelatihan online tidak berkualitas," ujarnya.
Terkait dengan insentif yang diberikan dalam Progam Kartu Pra Kerja sebanyak 79 persen dari
penerima memilih e-wallet sebagai rekening untuk menerima insentif.
Hal itu juga menunjukkan bahwa Program Kartu Pra Kerja juga mendorong percepatan inklusi
keuangan.
"Dengan banyaknya penerima yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank atau e-wallet sama
sekali, kini setelah bergabung dengan Kartu Pra Kerja mereka telah memiliki rekening bank atau
e-wallet," katanya.
Pemerintah akan melanjutkan Program Kartu Pra Kerja pada 2021. Penerima program pada 2020
tidak akan menjadi penerima pada 2021 demi pemerataan bagi seluruh angkatan kerja
Para penerima Kartu Pra Kerja diimbau agar menggunakan saldo bantuan pelatihan semaksimal
mungkin. Bagi penerima yang belum menyelesaikan pelatihan yang pertama, agar segera
menyelesai kan pelatihannya karena apabila tidak diselesaikan sebelum tanggal 15 Desember
2020, maka insentif sebesar Rp2,4 juta tidak dapat diterima.
256