Page 274 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 274

Jumlah ini dihitung sejak kali pertama Kartu Prakerja diluncurkan pada 11 April 2020.

              "Hingga saat ini, sampai gelombang 11 sudah ada 5,9 juta penerima," kata Susi dalam sebuah
              diskusi daring yang ditauangkan YouTube Perekonomian RI, Senin (23/11/2020).

              Susi menjelaskan, selama tujuh bulan, total ada 43 juta orang yang mendaftar program Kartu
              Prakerja. Namun, yang lolos verifikasi surel, nomor telepon, nomor induk kependudukan (NIK)
              dan kartu keluarga (KK) hanya 19 juta pendaftar.

              Jumlah itu kemudian diseleksi. Hasilnya, di gelombang 1-3 periode 11 hingga 30 April, terdapat
              680 pendaftar yang dinyatakan lolos sebagai peserta Kartu Prakerja.

              Kemudian, pada gelombang 4-6 atau periode 8 hingga 31 Agustus, total ada 2,4 juta pendaftar
              yang lolos.

              Jumlah  itu  terus  bertambah  seiring  berlanjutnya  program  Kartu  Prakerja  gelombang  7-11,
              sehingga total ada 5,9 juta peserta.

              Menurut Susi, dengan masifnya pendaftar, masih sangat banyak yang belum terfasilitasi program
              bantuan ini.

              "Berarti hanya satu dari empat orang yang mendaftar mendapatkankartu Prakerjakarena dari 19
              juta (yang lolos verifikasi), hanya mendapatkan 5,9 juta tadi (yang menjadi peserta). Sehingga
              yang belum mendapatkan program ini masih sangat banyak sekali," ujar diaSusi mengatakan,
              dari 5,9 juta penerima Kartu Prakerja, 87 persen berpendidikan SMA ke atas. Kemudian, 77
              persen berusia antara 18 sampai 35 tahun.

              Sebanyak 81 persen peserta mengaku belum pernah mengikuti pelatihan atau kursus, dan 88
              persen mengatakan mereka tidak bekerja.

              "Beberapa provinsi yang menerima program Kartu Prakerja penerima terbanyak adalah Jawa
              Barat, kemudian Jawa Timur, kemudian disusul DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Sedangkan yang
              paling sedikit adalah Papua Barat, Papua, Maluku Utara dan Kalimantan Utara," ujar dia.

              Susi menambahkan, dari 5,9 juta peserta, baru 5,4 juta yang sudah membeli pelatihan daring
              yang disediakan Kartu Prakerja.

              Sementara, yang sudah menyelesaikan pelatihan baru 5,1 juta peserta.

              Saat  ini,  tersedia  1.663  pelatihan  daring  dari  150  lembaga  pelatihan.  Pelatihan  yang  paling
              diminati  secara  berturut-turut  yakni,  penjualan  dan  pemasaran,  gaya  hidup,  manajemen,
              makanan dan minuman, bahasa asing, keuangan, serta sosial dan perilaku.

              Ia memastikan, program Kartu Prakerja akan berlanjut di 2021. Namun, mereka yang sudah
              menjadi peserta di tahun ini tak bisa kembali menerima program bantuan ini tahun depan.
              "Pemerintah akan terus melanjutkan program Kartu Prakerja ini pada tahun 2021. Penerima
              program pada tahun 2020 tidak akan menjadi penerima pada tahun 2021 demi pemerataan
              kesempatan bagi seluruh angkatan kerja," kata dia.











                                                           273
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279