Page 240 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 NOVEMBER 2021
P. 240
RUMAH DI CIREBON DIGEREBEK, JADI PENAMPUNGAN PEKERJA MIGRAN ILEGAL
KE SINGAPURA
UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jabar dan Polres Cirebon
menggerebek sebuah rumah di Jalan Tambas, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.
Rumah tersebut dijadikan tempat penampungan para calon pekerja migran Indonesia yang akan
ditempatkan secara ilegal.
"Alhamdulillah berhasil diungkap UPT BP2MI Jabar dan satreskrim Polresta Kota Cirebon, ini
adalah peristiwa yang ketiga kali Polda Jabar berhasil mampu melakukan penggerebekan,
pencegahan dan bahkan menangkap terduga pelaku penempatan ilegal," kata Kepala BP2MI
Benny Rhamdani di Kantor BP2MI Bandung, Jumat (29/10).
Benny menjelaskan, pengungkapan itu bermula dari laporan masyarakat mengenai lokasi
penampungan calon pekerja migran ilegal yang direkrut sebuah instansi bernama PT AUS.
Padahal, izin operasional perusahaan itu telah dicabut sejak Februari lalu. Petugas lalu
menggerebek rumah itu.
"Jadi itu perbuatan melawan hukum dan yang dilakukan adalah perbuatan ilegal," ucap dia.
Dalam penggerebekan tersebut, lanjut Benny, petugas mendapati adanya sembilan calon pekerja
migran dan seorang tersangka berinisial SW yang bertugas sebagai calo atau kaki tangan
perusahaan. Para pekerja migran diimingi kerja di Singapura sebagai asisten rumah tangga.
"Dalam penggerebekan berhasil diamankan penanggung jawab PT atau kaki tangan perusahaan
atau calo ditemukan di tempat atas nama SW asal Bogor," kata dia.
SW juga berperan mengurusi proses pemberkasan para calon pekerja migran hingga pembuatan
paspor. Tiap calon pekerja migran yang lolos tes medical check up dijanjikan menerima uang
senilai Rp 5 juta. Mereka pun akan diberangkatkan ke negara penempatan pada November.
"Calon pekerja migran dijanjikan fee Rp 5 juta per orang di mana proses keberangkatan dan
berkas diurus oleh SW," jelas dia.
Kini, SW telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan polisi akibat perbuatannya. Benny
mengucap terima kasih kepada jajaran kepolisian yang telah berupaya mengungkap praktik
perdagangan dan penempatan manusia secara ilegal.
"Sudah ditetapkan sebagai tersangka dan statusnya dalam tahanan Polresta Cirebon," pungkas
dia.
239