Page 242 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 NOVEMBER 2021
P. 242

Ringkasan

              Tragis nasib yang dialami oleh SB, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malang, Jawa
              Timur,  yang  bekerja  sebagai  Penata  Laksana  Rumah  Tangga  (PLRT),  namun  tidak  dibayar
              gajinya selama 12 tahun di Malaysia. Malah SB justru dituntut ganti rugi RM 500 karena melarikan
              diri dari majikan.



              GAJI TIDAK DIBAYAR, PMI MALAH DITUNTUT MAJIKAN
              Tragis nasib yang dialami oleh SB, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malang, Jawa
              Timur,  yang  bekerja  sebagai  Penata  Laksana  Rumah  Tangga  (PLRT),  namun  tidak  dibayar
              gajinya selama 12 tahun di Malaysia.

              Malah SB justru dituntut ganti rugi RM 500 karena melarikan diri dari majikan.

              Koordinator fungsi penerangan, sosial dan budaya Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur,
              Yoshi Iskandar, mengatakan, SB diketahui tidak pernah pindah majikan, selama 12 tahun bekerja
              menjadi PLRT.

              "Menurut pengakuannya, SB yang saat ini berusia 43 tahun, mulai bekerja di Malaysia sejak
              tahun 2009 pada seorang majikan warga Malaysia dan tidak pernah pindah majikan. Majikan SB
              bukanlah  orang  sembarangan  karena  menyandang  gelar  terhormat,"  ungkap  Yoshi  Iskandar
              dalam keterangan resmi yang dikutip RRI.co.id, Jumat (29/10/2021).

              Mirisnya, selama 12 tahun bekerja, gaji SB hanya satu kali dibayarkan.

              "Selama  12  tahun  bekerja,  ia  hanya  satu  kali  mengirim  uang  sebanyak  RM  300.  Pada  awal
              bekerja, majikan SB menjanjikan gaji per bulan RM 500. Namun setiap kali SB meminta gajinya
              selalu ditolak dengan alasan takut hilang. Bukan hanya gajinya tidak dibayar, ia pun dilarang
              berkomunikasi dengan keluarganya," tambah Yoshi.
              Dijelaskan  Yoshi,  tuntutan  dari  majikan  SB  muncul,  ketika  SB  melarikan  diri  dan  meminta
              perlindungan ke KBRI pada Februari lalu tanpa adanya izin dari majikan.

              "Karena  ia  melarikan diri  tanpa  memberitahukan  kepada  majikannya,  SB  dituntut  membayar
              ganti rugi oleh anak majikan sebesar RM 500," terangnya.

              Dubes  RI  untuk  Malaysia  Hermono,  menunjukkan  kegeramannya  mengetahui  ada  PMI  yang
              dituntut RM 500 karena meminta perlindungan ke KBRI.

              "Ini  di  luar  nalar  manusia  beradab.  SB  melarikan  diri  dari  karena  haknya  sebagai  PRT tidak
              dipenuhi oleh majikan selama bertahun-tahun," tegas Dubes RI.

              KBRI Kuala Lumpur telah mencoba melakukan mediasi dengan majikan, namun pihak majikan
              tidak kooperatif.

              Pihak majikan meminta kasus ini diselesaikan melalui pejabat tenaga kerja.

              KBRI menolak opsi ini karena akan merugikan SB.

              Sesuai UU Kadaluarsa Malaysia (Akta Had Masa 1953), pembayaran tuntutan ganti rugi tidak
              boleh melebihi masa 6 tahun.

              "Artinya  kalau  diselesaikan  melalui  Dinas  Ketenagakerjaan  Malaysia,  SB  hanya  akan
              mendapatkan  hak  gajinya  maksimal  6  tahun  masa  kerja,  sementara  sisanya  tidak  dapat
                                                           241
   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247