Page 288 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 NOVEMBER 2021
P. 288
ditetapkan. Meski begitu, ia berharap agar tidak ada kenaikan UMP pada 2022. Alasannya, saat
ini pelaku usaha masih pandemi Covid-19.
ASOSIASI PENGUSAHA DI DIY MINTA UPAH BURUH TAHUN DEPAN TIDAK NAIK
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DIY berharap tidak ada kenaikan upah minimun provinsi
(UMP) pada 2022 mendatang. Alasannya kondisi bisnis tahun depan masih belum sepenuhnya
pulih.
Ketua Apindo DIY Boentoro mengatakan saat ini penentuan UMP masih dibahas dan belum
ditetapkan. Meski begitu, ia berharap agar tidak ada kenaikan UMP pada 2022. Alasannya, saat
ini pelaku usaha masih pandemi Covid-19.
"Kondisi bisnis saat ini masih belum dapat berjalan secara normal dan belum mencapai BEP
(break even point) setelah terpuruk," kata Boentoro di sela kegiatan Musyawarah Provinsi ke X
Apindo DIY di Sahid Raya Babarsari, Jumat (29/10/2021).
Untuk mencapai BEP, kata Komisaris Utama PT MAK ini, maka perusahaan harus ngirit
pengeluaran agar bisnisnya bisa terus berjalan. Jika pemerintah tetap menaikkan UMP pada
2022, dia khawatir ada perusahaan (apalagi di DIY didominasi UKM) yang tidak kuat mengikuti
ketentuan tersebut. Padahal, lanjutnya, sebelum pandemi masih banyak pelaku usaha yang tidak
mampu memenuhi ketentuan UMP.
"Walaupun melanggar ketentuan UMP, bukan berarti pengusahanya yang tamak tetapi bisa jadi
karena mereka memang belum bisa memenuhi aturan itu," katanya.
Sebagai solusinya, Boentoro berharap antara pengusaha dan pekerja bisa saling memahami
kondisi yang dihadapi saat ini. Jika keduanya bisa saling bersinergi, maka saat bisnis kembali
berjalan normal UMP bisa kembali dinaikkan.
"Kalau tidak saling memahami itu berat. Dalam bidang usaha, waktu turun sama dengan waktu
naik. Jika Covid-19 muncul sejak Maret 2020 maka naikknya kira-kira 2023, tapi itu bisa
dipercepat dengan inovasi," kata Boentoro.
Meski begitu, kata Boentoro, Apindo akan tetap mematuhi keputusan pemerintah jika UMP tetap
dinaikkan. Ia pun mendorong agar pelaku usaha yang mampu bertahan di tengah pandemi
Covid-19 mau berbagi tips dengan pengusaha lainnya yang tengah terpuruk.
"Tidak semua perusahaan mampu bertahan menghadapi pandemi. Ada yang mampu bertahan
bahkan omzetnya naik dan banyak juga yang tidak bisa bertahan. Ini yang harus dipahami,"
katanya.
Pada Musprov tersebut, Boentoro kembali terpilih menjadi Ketua Apindo DIY untuk ketiga
kalinya. Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani. Menurut
Hariyadi, penetapan UMP 2022 akan mengacu pada kondisi perekonomian makro tahun berjalan.
Dasar perhitungan UMP 2022 itu berasal dari rumusan yang telah ditetapkan dalam PP
No.36/2021 tentang Pengupahan sebagai turunan UU No.11/2020 tentang Cipta Kerja.
"Formulanya sudah ada, itu yang menjadi acuan penerapan UMP," kata Hariyadi.
Ia berharap, Apindo mampu berperan aktif dalam membangun perekonomian. Pengusaha yang
tergabung dalam Apindo juga didorong agar lebih produktif dan berdaya saing. Kondisi ini
membutuhkan dukungan semua pihak, baik pelaku usaha, pekerja dan pemerintah.
287