Page 340 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 NOVEMBER 2021
P. 340
BURUH MINTA UPAH MINIMUM 2022 NAIK 10%, PENGUSAHA GEMETARAN!
Jakarta, - Kalangan buruh menuntut adanya kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar
7% - 10% pada 2022. Namun usulan ini dianggap berat oleh pengusaha, apalagi adanya unsur
ketidakpastian dari pandemi Covid - 19.
Sewaktu-waktu angka penularan Covid - 19 bisa kembali melonjak, dan mobilitas masyarakat
kembali ditekan. Sehingga aktivitas ekonomi kembali terhambat. Untuk itu pengusaha meminta
kalangan pekerja untuk realistis.
"Tuntutan teman kita dari serikat buruh untuk kenaikan UMP tahun depan itu harus realistis,
melihat kenyataan kondisi ekonomi sekarang, 1,5 tahun pengusaha sudah terpuruk karena
cashflow terancam ini baru mulai merangkak lagi," kata Wakil Ketua Umum Bidang
Pengembangan Otonomi Daerah Kadin, Sarman Simanjorang, kepada Jumat (29/10/2021).
"Karena Covid - 19 ini ada ketidakpastian sehingga teman serikat pekerja tolong mengerti kondisi
sekarang jangan menuntut berlebihan karena mengganggu psikologi pengusaha," jelasnya.
Saat ini penetapan UMP 2022 sudah mengikuti formulasi yang berdasarkan Peraturan
Pemerintah (PP) nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan sebagai turunan dari UU Ciptakerja.
Pengusaha relative mampu menyesuaikan kenaikan upah minimum provinsi apabila mengacu
dari formulasi itu.
"Formulasi itu sudah berdasarkan perhitungan banyak variabel mulai dari perhitungan data BPS
seperti belanja rumah tangga, inflasi, pertumbuhan ekonomi. variabelnya lebih banyak dari
perhitungan yang dulu, jadi ini lebih moderat," katanya.
"Kita berharap angka yang diajukan teman buruh itu sesuai dengan perhitungan berdasarkan
peraturan dan undang-undang pemerintah," katanya.
Untuk diketahui serikat pekerja meminta kenaikan UMR tahun depan naik mencapao 10%. Hal
ini berdasarkan survei kebutuhan hidup layak selama pandemi yang mengalami peningkatan,
seperti pembelian masker, vitamin dan hand sanitizer.
339