Page 118 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2020
P. 118

Andri  mengaku  tidak  bisa  mengambil  keputusan  secara  sepihak  mengenai  kebijakan
              pembatasan karyawan ini. Hal tersebut perlu dibicarakan dengan pihak-pihak lainnya.

              "Karena masalah ini tidak hanya masalah Disnaker. tetapi juga SKPD yang lain, beri informasi,
              masukan, evaluasi. Itu yang jadi dasar penentuan langkah ke depan seperti apa," tuturnya.

              Sebelumnya, anggota Tim Pakar Satuan Tugas Covid-19 Dewi Nur Aisyah merekomendasikan
              agar perusahaan atau perkantoran lebih baik menerapkan sistem kerja dari rumah atau work
              from  home  (WFH)  untuk  mencegah  penularan  Covid-19.  Selain  itu,  Dewi  juga
              merekomendasikan agar kapasitas kantor hanya 25 persen. Ini agar karyawan benar-benar bisa
              menjaga jarak aman selama bekerja.

              "Kalau harus masuk (kantor) kapasitasnya jangan lebih dari 50 persen, kalau bisa 25 persen
              lebih bagus, supaya bisa jaga jarak dengan baik, kepadatan di kantor bisa dikurangi," jelas Dewi
              di kantor BNPB.

              Saran serupa juga dikemukakan oleh Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono. Menurut dia,
              hal tersebut perlu dilakukan agar memperlambat penyebaran virus corona di wilayah Jakarta.
              Mujiyono menerangkan sejauh ini penerapan kerja di kantor dengan protokol kesehatan belum
              sepenuhnya  efektif.  Bisa  jadi  masih  banyak  pegawai  yang  mengabaikan  protokol  kesehatan
              sehingga penyebaran menjadi masif.

              "Jadi ya kita lebih baik di rumah saja dulu semua. Atau sekurang-kurangnya kalaupun harus ke
              kantor ya 30 persen lah (pegawai). Kalau 50 persen masih terlalu besar angkanya," jelas dia.

              Berdasarkan data Tim Satuan Tugas Covid-19, hingga Selasa (28/7) di Jakarta ada 90 kantor
              yang menjadi klaster penyebaran virus corona. Dari 90 klaster tersebut, diketahui 459 orang
              positif virus corona. Klaster tersebut di antaranya berasal dari klaster kementerian sebanyak 20
              klaster dengan 139 kasus, klaster badan atau lembaga 10 klaster dengan 25 kasus, kantor di
              lingkungan Pemprov DKI sebanyak 34 klaster dengan 141 kasus. Kemudian, 1 klaster kepolisian
              dengan 4 kasus. 8 klaster BUMN dengan 35 kasus, dan 14 klaster perusahaan swasta dengan
              92 kasus. (ain/ain).




































                                                           117
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123