Page 241 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2020
P. 241
"Jadi kalau Menaker mengatakan 'sebagian besar serikat buruh bersama kami', itu hanya eliet
di beberapa serikat pekerja saja," ujar dia.
"Bisa dibuktikan, di tingkat bawah, sebagian besar serikat buruh yang elitenya disebut
memberikan dukungan tadi sesungguhnya menolak omnibus law ," kata dia lagi.
Oleh karena itu, Said Iqbal meminta agar pembahasan RUU tersebut dihentikan. Apabila tidak
dihentikan, ia mengancam akan ada aksi penolakan besar-besaran dari para buruh pada Agustus
mendatang.
"Di mana buruh dari Jawa Barat, DKI, dan Banten akan memusatkan aksinya di DPR RI. Selain
itu, aksi juga akan dilakukan serentak di 15 provinsi yang lain," ucap dia.
Adapun aksi hari ini akan dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB dan diikuti oleh 500-1.000 orang.
Aksi unjuk rasa ini juga merupakan bagian dari rangkaian aksi yang akan digelar pada Agustus
mendatang.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Willy Aditya mengakui
pihaknya tetap melanjutkan pembahasan omnibus law RUU Cipta Kerja pada masa reses. Willy
mengatakan, sejak masa reses dimulai pada 16 Juli 2020, Baleg sudah dua kali membahas RUU
Cipta Kerja, yakni pada Rabu (22/7/2020) dan Kamis (23/7/2020).
"Ya, kita sudah mulai rapat (RUU Cipta Kerja) kemarin dan hari ini juga rapat," kata Willy saat
dihubungi Kompas.com , Kamis (23/7/2020).
Willy menegaskan bahwa pembahasan RUU Cipta Kerja tetap dilanjutkan karena DPR dan
pemerintah sudah sepakat bahwa RUU sapu jagat ini dibutuhkan untuk mengantisipasi krisis
ekonomi. Willy juga mengatakan, pembahasan RUU Cipta Kerja bisa dilakukan atas persetujuan
rapat Badan Musyawarah dan telah sesuai dengan Tata Tertib DPR. Kemudian, ia menekankan,
pembahasan RUU Cipta Kerja pada masa reses sudah mendapat izin dari pimpinan DPR..
240