Page 245 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2020
P. 245
Judul KSPI Agendakan Demo Tolak Omnibus Law ke DPR RI Hari Ini
Nama Media mediaindonesia.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://mediaindonesia.com/read/detail/332485-kspi-agendakan-
demo-tolak-omnibus-law-ke-dpr-ri-hari-ini
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-07-29 10:45:13
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
DI tengah pandemi Covid-19, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) telah
mengagendakan untuk melakukan unjuk rasa ke DPR RI pada Rabu (29/7) hari ini. Adapun
tuntutan dalam aksi ini adalah meminta agar pembahasan omnibus law dihentikan.
KSPI AGENDAKAN DEMO TOLAK OMNIBUS LAW KE DPR RI HARI INI
DI tengah pandemi Covid-19, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) telah
mengagendakan untuk melakukan unjuk rasa ke DPR RI pada Rabu (29/7) hari ini. Adapun
tuntutan dalam aksi ini adalah meminta agar pembahasan omnibus law dihentikan.
KSPI menyesalkan sikap DPR RI melalui Panja (Panitia Kerja) Pembahasan RUU Cipta Kerja yang
dikataman terus saja melakukan pembahasan meskipun DPR sedang reses. Sikap DPR RI yang
memprioritaskan pembahasan omnibus law menimbulkan kecurigaan. Seolah-olah mereka
sedang kejar target dan seperti terburu-buru untuk memenuhi pesanan dari pihak tertentu.
Presiden KSPI Said Iqbal merasa ada hal lain yang mendesak untuk dilakukan ketimbang
membahas omnibus law. Salah satunya adalah menyusun strategi untuk mencegah darurat PHK.
"Selain terdapat banyak persoalan yang kemudian ditolak oleh berbagai elemen masyarakat
karena mendegradasi tingkat kesejahteraan, omnibus law didesain sebelum pandemi. Dengan
demikian, omnibus law bukan solusi untuk mengatasi pendemi. Saat ini yang lebih mendesak
dari omnibus law adalah darurat PHK," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Rabu (29/7).
Said menambahkan khusus untuk anggota KSPI di sektor testil dan garmen saja, selama
pandemi ini sudah 96 ribu orang dirumahkan. Sebagian besar tidak mendapatkan upah penuh.
Sedangkan yang di PHK sudah mencapai 100 ribuan orang yang tersebar di 57 perusahaan dan
yang masih dalam proses PHK dan saat ini sedang dalam perudingan dengan serikat pekerja
terjadi di 15 perusahaan.
244