Page 26 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2020
P. 26
Willy meminta kelompok buruh tidak hanya mementingkan kepentingan mereka sendiri. Dia
menegaskan. RUU Cipta Kerja merupakan solusi terhadap situasi krisis yang ada di depan mata.
"Sekarang apa solusi kita keluar dari krisis ini? Kalau kita bicara ego sektoral, semua punya ego
untuk kepentingan masing-masing." tuturnya.
Kendati demikian, dia menyatakan. aksi unjuk rasa yang akan digelar massa buruh merupakan
hak konstitusional yang dilindungi undang-undang.
Sementara itu. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSP1) Said lqbal menyuarakan
dua tuntutan dalam aksi di depan Kompleks Parlemen. Senayan. Jakarta Pusat, Rabu siang.
Dua tuntutan itu yakni menolak RUU Cipta Kerja dan menghentikan pemutusan hubungan Kerja
(PHK) akibat dari pandemi virus corona atau Covid-19.
"Aksi ini merupakan reaksi terhadap sikap keras kepala dan tidak pedulinya DPR. khususnya
Panja Baleg Pembahasan RUU Cipta Kerja dan Kemenko yang ngotot omnibus law tetap dibahas
di saat pandemi Corona," kata Said melalui keterangan tertulis.
"Padahal sudah ribuan buruh yang terpapar Covid-19 dan di antaranya meninggal dunia."
imbuhnya.
Said mengatakan, aksi tolak RUU Cipta Kerja dan stop PHK ini akan dilakukan setiap minggu di
depan Kompleks Parlemen dan Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian.
Selain Itu. KSPI akan melakukan aksi di 20 provinsi secara bergelombang dan terus-menerus
untuk menyuarakan isu yang sama.
Aksi tersebut, kata Said. akan tenis dilakukan sampai Badan Legislasi DPR menghentikan
pembahasan RUU Cipta Kerja. Pada 14 Agustus 2020 KSPI bersama-sama elemen serikat buruh
lainnya juga akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Kompleks Parlemen,
bertepatan dengan masa sidang paripurna.
"Aksi 14 Agustus juga akan dilakukan serempak dengan tuntutan tolak omnibus law dan stop
PHK massal dampak Covid-19." ujar Said Iqbal . (Kompas.com)
25