Page 170 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2020
P. 170

Dari 12,5 juta data yang sudah valid tersebut akan divalidasi kembali yaitu validasi ketunggalan
              nomor rekening yang akan ditransfer. "Hanya ke satu rekening peserta penerima BSU yang akan
              ditransfer," jelasnya.

              "Nama  di  nomor  rekening  harus  dengan  nama  yang  tercatat  di  nomor  kepesertaan
              BPJAMSOSTEK. Dari validasi tersebut akhirnya kita mendapatkan angka 11,7 juta. Ada 779 ribu
              data yang tidak valid, kita kembalikan lagi," paparnya.

              Dari 11,7 juta data yang telah dinyatakan valid yang siap ditransfer dananya. Dari data tersebut
              BPJAMSOSTEK  akan  diserahkan  kepada  Kemenaker.  Di  gelombang  pertama,  BPJAMSOSTEK
              telah menyerahkan 2,5 juta data, gelombang kedua 3 juta, dan gelombang ketiga 3,5 juta.

              "Total nomor rekening pekerja penerima BSU sebanyak 9 juta diserahkan kepada Kemennaker
              untuk diproses transfer kepada masing-masing peserta. Yang tak valid dan tak bisa diteruskan
              karena tak sesuai dengan Permenaker jumlahnya 1,6 juta data," jelasnya.

              Dari 1,6 juta data, Agus menjelaskan ada 62% ternyata upahnya di atas Rp 5 juta dan ada
              kepesertaanya  setelah  Juni  2020  sebanyak  38%.  "Kenapa  terjadi?  Karena  perusahaan
              mengirimkan nama-nama karyawan mereka dengan mengirim semua data atau gelondongan,"
              jelasnya  Di sisi lain, Menaker juga menegaskan,"Kami mengimbau kepada pemberi kerja atau
              perusahaan  untuk  membangun  komunikasi  dan  dialog  terkait  data  rekening  pekerja  guna
              memastikan  tidak  ada  kesalahan  dalam  pelaporan  rekening  ke  BPJAMSOSTEK  sehingga
              penyaluran program BSU tepat sasaran."  "Kami sampaikan juga bahwa data penerima BSU
              validasi dan verifikasi dilakukan BPJAMSOSTEK bahwa pemberi kerja yang tak memberi data
              sebenarnya akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Perppu dan begitu pula para pekerja
              yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Permenaker No 14 Tahun 2020," tegas Menaker.

              "Yang tak memenuhi syarat tetapi telah menerima BSU kami mohon yang bersangkutan wajib
              mengembalikan bantuan tersebut ke rekening kas negara," jelas ida.

              BSU diserahkan kepada pekerja selama 4 bulan totalnya ada Rp 2,4 juta yang akan diberikan
              setiap dua bulan sekali. Artinya satu kali pencairan, pekerja akan menerima BUS Rp 1,2 juta.

              "Ini adalah salah satu upaya kita dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi
              Covid-19.  Oleh  karenanya,  kami  berharap  bantuan  pemerintah  dapat  membantu  kebutuhan
              teman-teman pekerja guna membeli produk UMKM kita," jelas Ida. (RO/OL-09).






























                                                           169
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175