Page 202 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 NOVEMBER 2020
P. 202
Ringkasan
Badan Penyelenggaran (BP) Jamsostek cabang Pekanbaru menyosialisasikan kepada rumah sakit
dan fasilitas kesehatan yang menjadi mitra pelayanan, pekerja terpapar Covid-19 mendapat
perlindungan jaminan sosial.
"Jika terpapar Covid-19, pekerja peserta program BPJamsostek di setarakan dengan kecelakaan
kerja dan berhak atas perawatan serta pengobatan." kata Deputi Direktur Wilayah BPJamsostek
Sumbar-Riau, Pepen S Almas, Rabu (18/11).
PEKERJA TERPAPAR COVID-19 TERIMA JAMINAN SOSIAL
Badan Penyelenggaran (BP) Jamsostek cabang Pekanbaru menyosialisasikan kepada rumah sakit
dan fasilitas kesehatan yang menjadi mitra pelayanan, pekerja terpapar Covid-19 mendapat
perlindungan jaminan sosial.
"Jika terpapar Covid-19, pekerja peserta program BPJamsostek di setarakan dengan kecelakaan
kerja dan berhak atas perawatan serta pengobatan," kata Deputi Direktur Wilayah BPJamsostek
Sumbar-Riau, PepenS Almas. Rabu (18/11).
Pepen mengatakan, sosialisasi dilakukan virtual antara pejabat BPJamsostek dengan kepala
rumah sakit dan fasilitas kesehatan (faskes) mitra. Tujuannya untuk menerapkan kebijakan Surat
Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor M/ 8/IIK.04/V/2020 tentang Perlindungan
Pekerja/Buruh dalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja Pada Kasus Penyakit akibat Kerja
karena Corona Virus Disease 2019.
Dikatakannya, terbitnya SH didasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 7/2019 tentang Penyakit
Akibat Kerja. Covid-19 dapat dikategorikan sebagai Penyakit Akibat Kerja (PAK) dalam klasifikasi
penyakit disebabkan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan, yaitu kelompok faktor pajanan
biologi.
"Pentingnya kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi pekerja dan pengusaha untuk
menekan angka kecelakaan kerja dan PAK," kata Pepen.
Untuk itu, lanjutnya, pekerja atau buruh dan tenaga kerja yang menderita penyakit karena Covid-
19 berhak atas manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Sementara, dr Reny Mulyani, MKK Sp Ok dari Eka Hospital mengatakan, pekerja atau buruh yang
dikategorikan memiliki risiko khusus yang dapat mengakibatkan PAK karena Covid-19 yaitu
tenaga medis dan tenaga kesehatan, meliputi tenaga kerja medisdan tenaga kerja kesehatan
yang bertugas merawat atau mengobat pasien di rumah sakit, fasilitas kesehatan atau tempat
lain yang ditetapkan pemerintah sebagai lokasi merawat pasien terinfeksi Covid-19.
"Tenaga medis dan tenaga kesehatan tersebut yaitu dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan
dokter gigi spesialis, tenaga keperawatan, kebidanan, tenaga teknik biomedika serta ahli
teknologi laboratorium medik, tenaga kefarmasian seperti apoteker dan tenaga teknis
201