Page 166 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 APRIL 2021
P. 166

Menanggapi  kebijakan  tersebut,  Ketua  Umum  DPD  Himpunan  Pengusaha  Pribumi  Indonesia
              (HIPPI), Sarman Simanjorang, menilai kewajiban tersebut terlalu berat. Terlebih lagi jika kondisi
              semua sektor usaha disamaratakan.

              "Jadi kalau misalnya pemerintah akan memberikan sanksi kepada pengusaha yang tidak bayar
              THR,  itu  namanya  pengusaha  kita  ini  sudah  jatuh  tertimpa  tangga.  Sudah  megap-megap
              ditenggelamkan, kalau diwajibkan bayar THR," kata Sarman kepada, Kamis (22/4).

              Menurutnya, di tengah situasi pandemi sekarang, kemampuan pengusaha bisa digolongkan jadi
              3 jenis. Pertama yakni sektor usaha yang memang punya kemampuan membayar 100 persen.
              Ini  antara  lain  usaha  yang  justru  moncer  di  tengah  COVID-19  seperti  makanan  minuman,
              farmasi, kesehatan, hingga telekomunikasi.

              Sementara golongan kedua, ia kategorikan sebagai sektor usaha setengah mampu. Terdiri dari
              sektor-sektor yang baru saja buka kembali atau berangsur pulih. Kemampuan sektor ini katanya,
              hanya bisa membayar THR melalui skema dicicil.
              "Ada juga ketiga sektor yang memang sama sekali tidak mampu, katakanlah pariwisata, hotel
              restoran, kafe, transportasi, mal. Contoh hiburan malam sudah setahun enggak buka di Jakarta,
              disuruh bayar THR dari mana coba? Sudah setahun tutup disuruh bayar THR," tutur Sarman.





















































                                                           165
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171