Page 193 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 APRIL 2021
P. 193

Ringkasan

              Tunjangan Hari Raya (THR) adalah kewajiban perusahaan atau pengusaha untuk dibayarkan
              kepada  pekerja.  THR  pada  masa  pademi  Covid-19  merupakan  salah  satu  daya  pemulihan
              ekonomi nasional, namun bagi penerima THR perlu mengelola dengan bijak Perencana Keuangan
              Mike Rini Sutikno mengatakan THR bukan untuk dihabiskan pada saat hari raya.



              PANDEMI COVID-19 BELUM USAI, BAGAIMANA MENGELOLA THR LEBARAN?
              BERIKUT PAPARAN MIKE RINI SUTIKNO

              WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tunjangan Hari Raya (THR) adalah kewajiban perusahaan
              atau pengusaha untuk dibayarkan kepada pekerja.

              THR  pada  masa  pademi  Covid-19  merupakan  salah  satu  daya  pemulihan  ekonomi  nasional,
              namun bagi penerima THR perlu mengelola dengan bijak Perencana Keuangan Mike Rini Sutikno
              mengatakan THR bukan untuk dihabiskan pada saat hari raya.

              THR dapat dipergunakan untuk biaya pengeluaran setelah hari raya usai.

              Agar THR tidak cepat habis, maka perlu bijak mengelola THR yang didapatkan pada hari raya.

              "Pola pikir kita mengenai THR perlu diubah, THR bukan rezeki yang datang untuk dihabiskan
              semua pada saat hari raya," ucapnya pada webinar bertajuk 'Cerdas Kelola Tunjangan Hari Raya'
              yang  digelar  Kemenkominfo  serta  Komite  Penanganan  Covid-19  dan  Pemulihan  Ekonomi
              Nasional (KPCPEN) pada Rabu (21/4/2021).

              Mike Rini Sutikno memaparkan THR perlu dikelola dengan bijak.

              Caranya dengan membagi THR menjadi beberapa pos pengeluaran.
              Pos pengeluaran THR yang pertama adalah prioritas yang digunakan untuk menabung dana
              darurat, pelunasan hutang serta investasi untuk masa depan.

              "Dana darurat sangat penting karena masa epidemi ini situasi yang tidak pasti. Proporsi untuk
              pos prioritas ini adalah 10-30 persen dari THR yang didapat," jelasnya.

              Mike Rini Sutikno pun menjelaskan pos pengeluaran THR selanjutnya adalah zakat, infak, dan
              sedekah dengan proporsi 10 persen dari THR .

              Pengeluaran untuk sajian khas hari raya sebesar 5-15 persen dari THR .

              Pengeluaran untuk busana dan perlengkapan ibadah dialokasikan sebesar 5-15 persen dari THR
              yang didapat.

              "Saat hari raya, tidak perlu semua yang kita pakai mesti baru, upayakan belanja berdasarkan
              kebutuhan bukan atas dasar keinginan," terangnya.

              Dia menambahkan dana THR dapat digunakan untuk keperluan lainnya seperti liburan, halal
              bihalal, renovasi rumah.

              "Keperluan seperti ini dialokasikan hanya sekitar 10-15 persen," tutupnya.

              Perusahaan Wajib Bayar THR Sementara itu, Direktur Pengupahan Ditjen PHI JSK Kemnaker
              Dinar Titus Jogaswitani mengatakan di tengah pademi Covid-19, THR wajib dibayarkan oleh
              pengusaha kepada pekerja menjelang hari raya, baik perusahaan lama maupun baru.


                                                           192
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198