Page 80 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 APRIL 2021
P. 80

KEMNAKER TERBITKAN ATURAN BARU SOAL JAMSOS PMI

              JAKARTA  -  Pemerintah  Indonesia  telah  mengundangkan  PP  No.  59  Tahun  2021  tentang
              Pelaksanaan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  .  PP  yang  ditandatangani  Presiden  Joko
              Widodo ini diundangkan pada 7 April 2021.

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  mengatakan  bahwa  PP  No.  59/2021
              merupakan  salah  satu  aturan  turunan  dari  Undang-Undang  Nomor  18  Tahun  2017  tentang
              Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI). Menurutnya, PP yang telah diundangkan ini
              merupakan bagian perjuangan dan bukti kehadiran negara untuk pelindungan pekerja migran.

              Ida mengatakan tata kelola penempatan pekerja migran Indonesia harus mengedepankan aspek
              pelindungan dan jaminan sosial, mengingat proses dan pergerakan migrasi pekerja antarnegara
              sangat  dinamis.  Pemerintah  ingin  ke  depannya  pekerja  migran  yang  bekerja  ke  luar  negeri
              semakin banyak berorientasi kepada mereka yang skilled (terampil) dan kompeten.

              "Prinsipnya  pemerintah  memiliki  komitmen  kuat  untuk  meningkatkan  kualitas  pelindungan
              pekerja migran Indonesia dan salah satu caranya adalah dengan meningkatkan keahlian pekerja
              migran dan penerapan regulasi yang baik," kata Ida.

              Dia menjelaskan, PP No. 59/2021 terdiri dari 7 Bab. Bab I memuat tentang Ketentuan Umum.
              Bab II mengatur tentang pelindungan pekerja migran Indonesia (PMI).

              "Pelindungan PMI ini adalah isu sentralnya. Sehingga dalam pelaksanaanya, PP ini mengatur
              mengenai pelindungan sebelum PMI berangkat bekerja, selama bekerja di negara penempatan,
              hingga setelah bekerja," jelas Ida.

              Bab III PP No. 59/2021 mengatur tentang Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) penempatan dan
              pelindungan PMI. Pembentukan LTSA dilakukan untuk meningkatkan pelayanan yang efektif,
              efisien, transparan, cepat, dan berkualitas tanpa diskriminasi. LTSA ini akan mengoordinasikan
              dan mengintegrasikan 8 layanan instansi/lembaga dalam bentuk desk.

              Kedelapan layanan tersebut terdiri atas desk ketenagakerjaan; desk pengaduan dan informasi;
              desk kependudukan dan pencatatan sipil; desk Kesehatan; desk keimigrasian; desk kepolisian;
              desk perbankan; dan desk jaminan sosial.

              Bab IV PP No. 59/2021 mencakup tentang pembagian tugas dan tanggung jawab secara tegas
              antara  pemerintah  pusat  dan  pemerintah  daerah  dalam  memberikan  pelindungan  terhadap
              pekerja migran Indonesia dan keluarganya secara terintegrasi dan terkoordinasi.

              "Bahkan dalam PP ini, pemerintah desa juga dilibatkan dalam proses migrasi. Karena perbaikan
              tata  kelola  migrasi  ini  benar-benar  membuthkan  komitmen  seluruh  pihak,  termasuk  elemen
              pemerintahan terkecil di desa," tandas Ida.
              "Dalam menjalankan pembinaan, menteri, gubernur, dan bupati/wali kota melaksanakan fungsi
              tersebut secara terpadu dan terkoordinasi. Untuk fungsi pengawasan, menteri, gubernur, dan
              bupati/wali kota dapat mengikutsertakan masyarakat," ujarnya.

              Adapun Bab VII sebagai bab terakhir mengatur ketentuan penutup. Dalam bab ini, beberapa
              aturan sebelumnya yaitu PP No. 3 Tahun 2013; PP No. 5 Tahun 2013; PP No. 4 Tahun 2015;
              dan Perpres No. 64 Tahun 2011 dinyatakan tidak berlaku lagi.

              (uka).




                                                           79
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85