Page 135 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 135
Tak lupa, Ketum Partai Golkar ini pun mengucapkan terima kasih terhadap partai yang sudah
memberikan dukungan. "Bagi yang belum mendukung dari Fraksi Demokrat dan PKS, catatannya
juga kami catat. Sebetulnya kalau mau dialog bisa kami buka, masih ada waktu dialog," tuturnya.
Demokrat dan PKS menegaskan, harus ada pembahasan yang lebih utuh dan melibatkan
berbagai stakeholder yang berkepentingan dalam membahas RUU itu. Tujuannya agar
berkeadilan sosial, serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan
kerja yang sebenarnya.
"Kami menilai banyak hal harus dibahas kembali secara lebih mendalam dan komprehensif. Kita
tak perlu terbu-ru-buru," kata anggota Fraksi Partai Demokrat IIinca Pandjaitan, kemarin.
Mantan Presiden PKS Tifatul Sem-biring menyampaikan hal serupa. Dia bilang, pembahasan RUU
Cipta Kerja terlalu diburu-buru. "Dari awal, 79 Un-dang-Undang mau digabung, rapat siang
malam. Investasi asing itu bagus, tapi harus berpihak kepada merah putih, jangan sampai
menggadaikan aset-aset negara," tulisnya, di akun @tifsembiring.
Bagaimana sikap buruh? Sebagian organisasi buruh menolak RUU itu. Konfederasi Serikat
Pekerja Indonesia (KSPI) contohnya, mengancam akan mogok kerja. Mereka memilih menggelar
unjuk rasa serentak di pabrik-pabrik pada 6-8 Oktober, dari pukul 06.00 hingga 18.00. Ketua
KSPI Said Iqbal mengklaim, ada sekitar 2 juta buruh yang akan mengikuti demonstrasi menolak
RUU Ciptaker itu. bcg
134