Page 155 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 155

Menurut catatannya, saat ini, dari sektor informal saja diperkirakan sudah ada  70 juta lebih
              pekerja yang terdampak pandemi Covid-19. Itu belum termasuk pekerja dari sektor formal yang
              terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tetapi tak mengikuti layanan BPJS Ketenagakerjaan.

              "Sementara  itu,  kuota  yang  disediakan  hanya  5,6  juta.  Ini  jelas  timpang  sekali.  Bandingkan
              misalnya dengan kuota subsidi gaji karyawan swasta," tutur Timboel.

              Sebagai catatan, kuota pemerintah untuk subsidi gaji karyawan swasta dan pegawai non-PNS
              mencapai 15,7 juta.

              Angka ini dinilai menjadi ironi tersendiri oleh Timboel, sebab pukulan yang dirasakan kelompok
              ini  dinilainya  tak  seberat  apa  yang  dialami  korban  PHK  dan  pekerja  informal  yang  menjadi
              sasaran Kartu Prakerja.

              "Penerima  subsidi  gaji  itu  kan  mereka  yang  sebenarnya  masih  bekerja  hanya  saja
              penghasilannya di bawah Rp5 juta. Bukan berarti mereka tidak perlu dibantu. Tapi, saya pikir
              porsi yang diberikan kurang adil," imbuhnya.

              Jika mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) pada April 2020, pekerja berpendapatan di bawah
              Rp 1,8 juta per bulan menjadi yang paling terdampak pandemi. Tercatat ada 70,53% pekerja di
              kelompok ini yang pendapatannya berkurang.

              Adapun, untuk jumlah pekerja yang berpendapatan antara Rp4,8 juta---Rp7,2 juta dan di atas
              Rp7,2 juta, masing-masing sebanyak 31,67% dan 30,34% mengalami penurunan pendapatan
              lantaran pandemi.

              Ekonom  Center  for  Economics  and  Reform  (CORE)  Yusuf  Rendy  Manilet  menyebut  fakta
              Indonesia masih mengalami deflasi pada September 2020 menjadi bukti stimulus belum efektif
              mengerek daya beli masyarakat.
              "Kalau  saya  boleh  kaitkan  dengan  deflasi  yang  terjadi  selama  3  bulan  beruntun,  apa  yang
              menjadi concem dari beberapa organisasi pekerja untuk menambah kuota memang beralasan,"
              tuturnya.

              DEFLASI

              BPS  baru  saja  merilis  data  deflasi  Indonesia  pada  September  2020,  yang  angkanya  sebesar
              0,05%. Angka ini seolah tak beranjak dari deflasi bulan sebelumnya, yang juga mencapai 0,05%.
              Pada Juli 2020, Indonesia juga mengalami deflasi sebesar 0,10%.

              "Ini adalah pertama kali Indonesia deflasi 3 bulan berturut-turut sejak 1999. Sebelumnya deflasi
              berturut-turut  terjadi  pada  1999,  mulai  Maret  hingga  September,"  ungkap  Kepala  BPS
              Suhariyanto dalam konferensi pers, Kamis (1/10).

              Yusuf  menilai  salah  satu  penyebab  belum  efektifnya  kucuran-kucuran  bantuan  pemerintah
              adalah karena minimnya penggunaan uang-uang bantuan tunai untuk belanja dan kebutuhan
              konsumtif lain.

              Ada dua kemungkinan yang melatarbelakangi hal itu, yakni bantuan salah sasaran ke golongan
              berkecukupan atau kurangnya pemberian pemahaman soal membelanjakan uang.

              Oleh karena itulah, dia memandang pemerintah perlu melakukan banyak evaluasi untuk seluruh
              program bantuan,termasuk, Kartu Prakerja.

              Ada dua hal yang menjadi poin utama evaluasi menurut Yusuf. Pertama, edukasi soal tahapan
              pencairan. Kedua, yang tidak kalah penting, yaitu penerapan prosedur yang lebih memudahkan
              penerima.
                                                           154
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160