Page 184 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 184

BP2MI BANTAH PUNGLI UNTUK PMI KE LUAR NEGERI

              Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)
              Jakarta,  Mocharom  Ashadi  menyampaikan,  berdasarkan  keputusan  Dirjen  Pembinaan
              Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kementerian
              Ketenagakerjaan (Kem-naker). saat ini pemerintah baru membuka penempatan pekerja migran
              pasca pandemi ke 12 negara, di mana Jepang belum termasuk di dalamnya.

              Pernyataan ini disampaikan menyusul beredarnya video dari Oki Vera Kumiawati di media sosial
              terkait belum diizinkannya pekerja migran Indonesia

              untuk  kembali  bekerja  ke  Jepang.  Padahal  menurut  Oki.  pemerintah  Jepang  sudah  mulai
              membuka kedatangan pekerja dari luar negeri mulai 1 Oktober 2020.

              "Untuk pelayanan ID, khususnya ke Jepang, kami memang belum mendapatkan arahan dari
              Menteri Kemnaker. Dalam hal ini kita mengacu pada Keputusan Dirjen Pembinaan Penempatan
              dan Perluasan Kesempatan Kerja yang baru membuka penempatan pasca pandemi ini kepada
              12 negara, dan Jepang belum termasuk di dalamnya," kata Mucharom Ashadi saat melakukan
              video call dengan Oki Vera Kumiawati, belum lama ini.

              Sebelumnya, Oki juga menyampaikan bahwa ada staf BP2MI yang meminta uang Rp 300.000
              untuk pelayanan pembuatan ID calon pekerja migran.

              Namun saat ditanya siapa staf BP2MI tersebut. Oki mengatakan informasi tersebut didapatkan
              dari komentar salah satu akun di Facebook BP2MI. Oki juga mengaku tidak tahu pungutan liar
              tersebut dilakukan di Unit Pelayanan Teknis (UPT) daerah mana.

              'itu yang saya tidak tahu, nanti saya cek atau saya hubungi dulu." kata Oki saat video call dengan
              Mucharom.
              Mendengar jawaban itu. Mucharom meminta Oki untuk

              memastikan bahwa informasi yang diterimanya dan disebarkan ke publik benar-benar valid.

              "Kalau memang itu dilakukan oleh staf saya, saya akan ambil tindakan tegas. Tapi kalau tidak
              terbukti, ya mohon maaf. Kan kita juga tidak mau nama kita jelek," kata Mucharom.

              Sementara Kepala BP2MI. Benny Rhamdani, kepada Beritasatu.com mengatakan, siapa pun anak
              buahnya yang melakukan pungutan atau perbuatan melanggar hukum akan ditindak tegas.

              "Sampai saat ini saya sudah cek belum. Tapi kalau ada, mohon maaf saya akan mengambil
              tindakan tegas." kata Benny. [HER/E-8] ^























                                                           183
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189