Page 243 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 243
tersebut sekarang disebut sedang dikawal terus agar sesuai harapan pekerja atau buruh
Indonesia.
Pada prinsipnya, serikat buruh menyatakan akan melakukan koreksi dan penolakan atas segala
kebijakan apapun yang merugikan rakyat, khususnya pekerja atau buruh Indonesia, termasuk
soal Omnibus Law RUU Cipta.
Adapun soal cara jalan perjuangan, tentu tidak harus sama dengan komponen serikat pekerja
atau serikat buruh lain untuk tujuan yang sama.
Keempat serikat juga memperhatikan dan mempertimbangkan situasi dampak pandemi COVID-
19 yang belum berakhir dan menghantam sektor ekonomi dan kesehatan, dan dinilai sangat
berbahaya bagi masyarakat Indonesia.
Serikat juga menimbang saran masukan yang berkembang terutama daerah-daerah dan
pengurus tingkat perusahaan akan situasi dan kondisi ribuan anggota yang masih banyak
dirumahkan serta belum selesainya kasus ribuan PHK pekerja atau buruh anggota serikat.
Maka dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, keempat serikat pekerja tidak akan
ikut aksi mogok nasional pada 6-8 Oktober 2020. Kepada seluruh anggota, serikat mengimbau
untuk tetap tenang tapi tetap waspada dengan situasi yang berkembang.
Pernyataan sikap tersebut ditandatangani masing-masing pimpinan konfederasi atau serikat
pekerja yaitu Ketua Umum KSPSI Yoris Raweai, Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban, Presiden
KSARBUMUSI Syaiful Bahri Anshori, dan Presiden KSPN Ristadi.
242