Page 387 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 387

Sebagaimana  diatur  dalam  Permenaker  Nomor  14/2020,  kriteria  utama  penerima  bantuan
              subsidi gaji ini haruslah WNI, aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sampai Juni 2020,
              memiliki gaji di bawah Rp5 juta per bulan dan memiliki rekening bank yang aktif.

              Dari  hasil  validasi  terhadap  14,8  juta  pekerja  yang  diajukan  perusahaan  ke  BP  Jamsostek,
              ternyata hanya 12,4 juta yang sesuai ketentuan. Sebanyak 1,8 juta dinyatakan yang tidak sesuai
              dengan kriteria dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan 14/2020 dan sekitar 600.000 data
              yang tidak berhasil dikonfirmasi ulang.

              Menurut  Agus,  kondisi  tersebut  ditengarai  terjadi  karena  berbagai  faktor,  seperti  kondisi
              geografis  Indonesia  yang  mempersulit  koordinasi  dalam  mengumpulkan  data  perusahaan-
              perusahaan di daerah terpencil. Selain itu, kepemilikan rekening bank bagi pekerja di daerah
              terpencil juga menjadi salah satu kendala.

              "Sementara  masih  sering  kita  dapati  kasus  pelaporan  data  upah  yang  disalahgunakan  dan
              cenderung merugikan pekerja karena lebih rendah daripada yang sebenarnya. Hal ini membuat
              BP Jamsostek harus ekstra selektif dalam melakukan validasi terkait kesesuaian data dengan
              kriteria Kementerian Ketenagakerjaan [Kemenaker]," ujar Agus, Kamis (1/10/2020).

              Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan wawancara, Deputi Direktur Hubungan Masyarakat
              dan AntarLembaga BP Jamsostek Irvansyah Utoh Banja menyebutkan agar bisa mendapatkan
              subsidi gaji, calon penerima juga harus proaktif. Pertama, memastikan sudah memenuhi kriteria
              sesuai aturan.

              "Peserta BPJS dapat menanyakan langsung kepada pihak perusahaan atau pemberi kerja apakah
              telah menyampaikan nomor rekeningnya kepada BP Jamsostek," tuturnya.

              Selain itu, para pekerja juga harus merespons SMS notifikasi yang dikirimkan kepada sejumlah
              calon penerima subsidi gaji.

              BP  Jamsostek  hanya  mengirimkan  SMS  notifikasi  kepada  pekerja  yang dinonaktifkan  setelah
              tanggal 30 Juni 2020, pekerja dengan NIK valid dan nomor ponsel aktif (data tunggal), serta
              pekerja yang belum ikut program Prakerja. Termasuk juga pekerja yang telah mencairkan JHT
              per Juli atau Agustus tetapi masih jadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan.

              SMS itu berisi tautan ke situs resmi BPJS Ketenagakerjaan dan hanya bisa diakses penerima.
              Dalam hal ini, penerima SMS perlu mengonfirmasi dengan cara masuk ke tautan serta melakukan
              pembaruan data secara mandiri, termasuk konfirmasi nomor rekening.

              Seperti  diberitakan,  BP  Jamsostek  telah  menyerahkan  data  nomor  rekening  pekerja  untuk
              gelombang  terakhir  kepada  Kemenaker  pada  Rabu  (30/9/2020).  Sebanyak  578.230  data
              tervalidasi dan 40.358 data susulan telah diserahkan kepada kementerian tersebut, sehingga
              total data yang diserahkan pada gelombang kelima mencapai 618.588 data.

              Sebelumnya, BP Jamsostek menyerahkan data calon penerima BSU Gelombang I pada akhir
              Agustus 2020 sebanyak 2,5 juta orang, lalu Gelombang II pada awal September 2020 sebanyak
              3 juta orang, Gelombang III satu pekan setelahnya 3,5 juta orang, Gelombang IV satu pekan
              setelahnya 2,8 juta orang, dan terakhir di Gelombang V.

              Adapun total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk subsidi gaji yakni sebesar Rp37,7 triliun
              untuk menjangkau 15,7 juta pekerja dengan upah di bawah Rp5 juta per bulan. Subsidi gaji
              diberikan dengan nilai Rp600.000 setiap bulan selama 4 bulan dan ditransfer setiap dua bulan
              sekali dengan nominal Rp1,2 juta.

              Penyaluran tahap I telah dimulai sejak akhir Agustus sedangkan penyaluran tahap II diharapkan
              bisa dimulai pada akhir Oktober.

                                                           386
   382   383   384   385   386   387   388   389   390   391   392