Page 432 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 432
Sisa Anggaran BLT Subsisi Upah untuk Pekerja Pemerintah semula mengganggarkan dana
sebesar Rp37,74 triliun untuk menyalurkan BLT subsidi upah kepada pekerja anggota BPJS
Ketenagakerjaan yang bergaji di bawah Rp5 juta. Targetnya, ada 15,7 juta pekerja yang
menerima BLT tersebut. Para pekerja yang memenuhi persyaratan mendapatkan bantuan Rp600
ribu per bulan selama 4 bulan pada 2020. Dana itu diberikan dalam dua kali pencairan.
Namun, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memutuskan hanya memberikan bantuan subsidi
upah kepada 12,4 juta pekerja. Keputusan ini diambil karena banyak pekerja di sektor lain seperti
guru honorer di bawah Kementerian Agama dan Kemendikbud dinilai juga membutuhkan
bantuan tersebut. Selain itu, hingga akhir September 2020, data penerima BLT yang memenuhi
syarat baru terkumpul 12,4 juta orang.
BPJS Ketenagakerjaan sebenarnya sudah mengumpulkan data 14,8 juta pekerja calon penerima
BLT. Namun, data 2,4 juta pekerja tidak lolos validasi, dikarenakan rekeningnya tidak valid dan
tidak memenuhi persyaratan. "Kami akan menyerahkan sisa anggaran yang sudah dialokasikan
di anggaran Kemenaker untuk pekerja sebagaimana yang sudah dilakukan selama ini. Pekerja
dengan upah di bawah Rp5 juta. Kami akan serahkan ke bendahara negara yang selanjutnya
akan direlokasi untuk bantuan penghasilan bagi guru agama dan honorer oleh Kemendikbud
maupun Kemenag yang jadi leading sektor," kata Ida , pada Kamis (1/10/2020).
Penyaluran BLT subsidi upah kepada 12,4 juta pekerja dalam pencairan periode pertama, yang
terbagi dalam lima tahap (batch), telah menghabiskan anggaran sebesar Rp14,8 triliun. Jika
dana dengan nilai yang sama disalurkan kembali untuk pencairan periode kedua, berarti masih
ada sisa anggaran Rp7,98 triliun. Namun, belum ada informasi dari pemerintah mengenai berapa
nilai anggaran BLT subsidi gaji yang akan diberikan kepada para guru honorer dan tenaga
kemendidikan honorer.
431