Page 427 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 427

"Keputusan Kementerian Ketenagakerjaan memberikan subsidi gaji bagi guru ngaji dan guru
              honorer sesuai dengan aspirasi banyak konstituen kami di mana mereka ingin ada perhatian
              pemerintah kepada nasib guru mengaji dan juga honorer selama masa pandemi Covid-19," ujar
              Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR, Fathan Subchi, Jumat (2/10/2020).

              Dia  menjelaskan,  guru  mengaji  dan  guru  honorer  adalah  kelompok  masyarakat  yang  paling
              terdampak  pandemi  Covid-19.  Selama  ini  para  guru  mengaji  dan  guru  honorer  hanya
              mendapatkan  gaji  sekadarnya  saat  membimbing  murid-murid  mereka.  Untuk  menutupi
              kekurangan kebutuhan keluarga sebagian besar mereka mempunyai kerja sampingan di sector
              informal.

              "Tetapi karena dampak Covid-19, kerja-kerja sampingan mereka di sector informal banyak yang
              gulung tikar sehingga mereka banyak membutuhkan uluran tangan dari pemerintah," katanya.
              Fathan berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) maupun Kementerian
              Agama (Kemenag) harus bergerak cepat untuk mendata guru ngaji maupun guru honorer yang
              layak mendapatkan subsidi gaji.

              Upaya  tersebut  harus  dilakukan  secara  transparan  dan  melibatkan  asosiasi  guru  maupun
              lembaga-lembaga pendidikan milik berbagai organisasi masyarakat (Ormas). "Sebagian besar
              para guru honorer maupun guru ngaji bekerja di bawah yayasan pendidikan milik ormas maupun
              pondok  pesantren.  Nah  Kemendikbud  dan  Kemenag  harus  melibatkan  mereka  agar  proses
              pendataan bisa dilakukan dengan cepat serta tepat sasaran," katanya.
              Wakil Ketua Komisi XI DPR ini menilai slot bantuan subsidi gaji atau upah (BSU) sebanyak 3,3
              juta  peserta  cukup  besar  untuk  menampung  guru  mengaji  maupun  guru  honorer  yang
              membutuhkan bantuan pemerintah. Menurutnya bantuan untuk guru ngaji dan guru honorer
              sebesar Rp2,4 juta yang diberikan secara bertahap akan cukup membantu kehidupan ekonomi
              keluarga guru ngaji dan guru honorer selama musim pandemi.

              "Kami berharap subsidi gaji guru mengaji dan guru honorer ini akan sedikit meringankan beban
              dari  para  guru  ngaji  dan  guru  honorer  selama  musim  pandemi,"  tuturnya.  Untuk  diketahui
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mengumumkan adanya alokasi bantuan subsidi gaji/upah
              bagi guru honorer dan guru ngaji.

              Bantuan subsidi ini diambilkan dari anggaran BSU bagi para pekerja yang terdampak Covid-19.
              Dari target peserta sebanyak 15,7 juta, program BSU hanya terisi 12,4 peserta sehingga ada
              kelebihan  slot  sebanyak  3,3  juta  peserta.  Kelebihan  slot  inilah  yang  dialokasikan  untuk
              membantu guru ngaji dan honorer.

              (dam).





















                                                           426
   422   423   424   425   426   427   428   429   430   431   432