Page 543 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 543
BANTUAN UPAH DAN DATA YANG TERSISA ITU
Jakarta - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) menyerahkan data nomor rekening pekerja
calon penerima bantuan subsidi upah (BSU) untuk gelombang terakhir kepada Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada Rabu (30/9).
Hal ini merupakan komitmen bersama antara Kemnaker dengan BPJAMSOSTEK untuk secara
bertahap menyerahkan data nomor rekening pekerja yang terbagi dalam lima gelombang.
Penyerahan data dimulai pada akhir Agustus 2020, dengan jumlah data yang diserahkan
sebanyak 2,5 juta data nomor rekening pekerja yang disampaikan secara simbolis oleh Presiden
Joko Widodo di Istana Negara.
Kemudian, dilanjutkan pada gelombang kedua BPJAMSOSTEK menyerahkan tiga juta data
peserta yang dilaksanakan awal September. Penyerahan data gelombang ketiga diberikan satu
pekan setelahnya dengan jumlah 3,5 juta data pekerja, kemudian sepekan setelahnya pada
gelombang keempat, sebanyak 2,8 juta data diserahkan kepada Kemnaker.
Untuk gelombang kelima diserahkan kepada Kemnaker pada 29 September 2020 dan sehari
berselang atau 30 September 2020 diserahkan data nomor rekening peserta gelombang kelima
susulan. Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto mengatakan sebelumnya telah
disampaikan total 11,8 juta data pekerja peserta jaminan sosial tenaga kerja yang terbagi dalam
empat gelombang.
"Pada gelombang kelima ini, kami serahkan sisa data peserta yang telah tervalidasi sebanyak
578.230 dan ditambah data susulan sebanyak 40.358 data nomor rekening peserta," ucap dia.
Validasi berlapis Penyerahan secara berkala ini dilakukan untuk mempermudah proses
rekonsiliasi, monitoring, dan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan
program BSU. "Jadi total data peserta yang lolos validasi dan sesuai dengan kriteria permenaker
diserahkan berjumlah 12.418.588 data pekerja," ujar Agus.
Setiap data nomor rekening yang diserahkan telah melalui validasi berlapis agar sasaran
penerima BSU ini tepat sasaran. Tahapan berlapis yang dimaksud adalah proses validasi
perbankan, yaitu keaktifan nomor rekening pekerja.
Kemudian, validasi kesesuaian data dengan kriteria dari Kemnaker yang dilanjutkan dengan
proses validasi ketunggalan data di BPJAMSOSTEK. "Penyerahan data gelombang kelima ini
merupakan hasil tindak lanjut dari data pekerja yang tidak lolos validasi perbankan untuk
kemudian datanya diperbaharui dan disampaikan kembali kepada BPJAMSOSTEK," ujarnya.
Berbagai upaya dilakukan BPJAMSOSTEK dalam merangkul perusahaan dan pekerja dalam
melakukan penginian data, seperti melakukan sosialisasi ataupun pendekatan langsung ke
perusahaan, hingga pemberitahuan secara personal melalui layanan SMS (short message
service/layanan pesan singkat) langsung ke telepon seluler peserta.
Melalui pendekatan personal via SMS yang berisi tautan unik, memungkinkan peserta untuk
langsung melakukan penginian data. Namun, mereka yang mendapatkan SMS ini hanya bagi
peserta yang nonaktif terhitung periode Juni 2020 dan setelahnya, namun masih berhak
menerima BSU.
Hingga gelombang lima penyerahan BSU ini, BPJAMSOSTEK berhasil mengumpulkan 14,8 juta
data nomor rekening pekerja dan setelah dilakukan validasi berlapis menjadi 12,4 juta data
pekerja. Konferensi pers bantuan subsidi upah (BSU) oleh Kemenaker dan BPJamsostek, Kamis
(1/10/2020). Erafzon Saptiyulda AS/ho bpjamsostek) Sisa dan tak sesuai Terdapat 1,8 juta data
yang dinyatakan tidak sesuai dengan kriteria yang diatur dalam Permenaker Nomor 14 Tahun
2020. Selain itu, terdapat sekitar 600 ribu data yang tidak berhasil dikonfirmasi ulang.
542