Page 77 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 77

belum  optimal.  "Ditambah  lagi  proses  administrasi  dan  birokrasi  perizinan  yang  cenderung
              lamban, yang pada akhirnya menghambat investasi dan pembukaan lapangan kerja," paparnya.
              Menurut Airlangga, RUU Cipta Kerja ditujukan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang
              menghambat peningkatan investasi dan pembukaan lapangan kerja, melalui penyederhanaan
              system  birokrasi  dan  perizinan,  kemudahan  bagi  pelaku  usaha  terutama  UMKM,  ekosistem
              investasi yang kondusif, hingga penciptaan lapangan kerja untuk menjawab kebutuhan Angkatan
              kerja yang terus bertambah. "Aspek transparansi pun selalu dijunjung tinggi dalam penyusunan
              RUU ini," paparnya.

              Dia mengatakan, manfaat yang dapat dirasakan setelah berlakunya UU Cipta Kerja antara lain
              bagi  pelaku  usaha  mikro,  kecil,  dan  menengah  (UMKM)  berupa  dukungan  dalam  bentuk
              kemudahan dan kepastian dalam proses per melalui OSS (Online Single Submission). Ditambah
              lagi  kemudahan  dalam  mendaftarkan  hak  kekayaan  intelektual  (HaKI),  kemudahan  dalam
              mendirikan  perseroan  terbuka  perseorangan,  hingga  kemudahan  dengan  persyaratan  yang
              mudah dan juga biaya yang murah, sehingga ada kepastian legalitas bagi pelaku usaha UMKM.
              RUU Cipta Kerja juga menawarkan kemudahan dalam pendirian koperasi,dengan menetapkan
              minimal jumlah pendirian hanya oleh sembilan orang. Koperasi juga diberikan dasar hukum yang
              kuat untuk melaksanakan prinsip usaha syariah, selain juga kemudahan dalam pemanfaatan
              teknologi. "Untuk sertifikasi halal, RUU Cipta Kerja menjamin percepatan dan kepastian dalam
              proses sertifikasi halal," paparnya.

              Ketua  Panja  RUU  Cipta  Kerja  Supratman  Andi  Agtas  menuturkan,  kesepakatan  Panitia  Kerja
              (Panja)  RUU  Cipta  Kerja  terkait  ketentuan  ketenagakerjaan  berubah  seketika  di  ujung
              pengesahan RUU Ciptaker pada tingkat I di Baleg DPR bersama dengan pemerintah.

              Selain  soal  ketentuan  upah  minimum  kabupaten/kota,  pemerintah  juga  mengubah  soal
              ketentuan  pesangon  yang  awalnya  di  sepakati  dalam  Panja  maksimal  tetap  32  kali  dengan
              skema, 23 dari pengusaha dan 9 kali pemerintah. Pemerintah masih merasa keberatan sehingga
              dipangkas menjadi maksimal 25 kali gaji. "Terkait dengan besaran pesangon, juga diusulkan
              oleh pemerintah untuk dibahas kembali, namun sebelum kita memutuskan. Kita perlu mendengar
              penjelasan pemerintah," kata Supratman.

              O hatim varabi/ hafidfuad/ichsanaminZ kiswondari
































                                                           76
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82