Page 104 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 104

Ringkasan

              Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu (FSP BUMN Bersatu) menyesalkan rencana aksi mogok
              yang diwacanakan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu ( FSPPB ). Aksi mogok kerja akan
              mulai dilakukan pada 29 Desember hingga 7 Januari 2022.



              SP BUMN SINDIR PEGAWAI PERTAMINA: SUDAH GAJI TINGGI, MASIH MAU
              MOGOK
              Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu (FSP BUMN Bersatu) menyesalkan rencana aksi mogok
              yang diwacanakan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu ( FSPPB ). Aksi mogok kerja akan
              mulai dilakukan pada 29 Desember hingga 7 Januari 2022.

              Selain  berencana  mogok  kerja,  FSPPB  juga  meminta  Menteri  BUMN  Erick  Thohir  memecat
              Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, sosok yang namanya masuk dalam daftar wanita
              paling berpengaruh versi Majalah Forbes.

              FSPPB  mengklaim  telah  melayangkan  surat  kepada  manajemen  Pertamina  dan  Menteri
              Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  pada  20  Desember  2021  terkait  rencana  aksi  mogok  kerja
              tersebut. Surat itu juga ditembuskan ke Erick Thohir.

              Pemberitahuan  rencana  mogok  kerja  itu  disampaikan  serikat  pekerja  melalui  Surat  dengan
              Nomor  113/FSPPB/XII/2021-TH  bertanggal  17  Desember  2021  yang  ditandatangani  Presiden
              FSPPB Arie Gumilar dan Sekretaris Jenderal FSPPB Sutrisno.

              Belakangan, Kementerian Ketengakerjaan membantu melakukan mediasi antara FSPPB dengan
              manajemen Pertamina. Sebagaimana disampaikan komisaris utamanya, Basuki Tjahaja Purnama
              alias Ahok, Pertamina juga memenuhi tuntutan FSPPB untuk membatalkan pemotongan gaji.

              Sementara itu, Sekjen FSP BUMN Bersatu Tri Sasono, aksi mogok yang sempat direncanakan
              FSPPB  Pertamina  dinilai tidak  sesuai dengan  semangat  berorganisasi dan  perjuangan  serikat
              pekerja.

              "Sebagai  sesama  serikat  pekerja,  kami  menyayangkan  rencana  aksi  mogok  tersebut,  karena
              tidak  sesuai dengan  tujuan  berorganisasi  dari  serikat  pekerja,"  kata  Tri  Sasono  dikutip  pada
              Minggu (26/12/2021).

              Tri Sasono melanjutkan ancaman aksi mogok kerja di Pertamina tersebut merupakan tindakan
              kontraproduktif.  Terlebih  Pertamina  merupakan  BUMN  strategis  yang  bisnisnya  menyangkut
              hajat hidup orang banyak.

              "Kalau hanya karena masalah buntunya penyusunan PKB (Perjanjian Kerja Bersama) seharusnya
              diselesaikan dengan jalan dialog," katanya.

              Apalagi  kalau  macetnya  perundingan  karena  persoalan  kesejahteraan,  menurut  dia,  pekerja
              Pertamina selama ini merupakan pekerja yang paling bagus tingkat kesejahteraannya.


              "Apalagi kalau hanya karena persoalan kesejahteraan, pekerja Pertamina selama ini merupakan
              salah satu perusahaan yang memiliki tingkat kesejahteraan paling bagus" ucap Tri.

              "Kami  meminta  pekerja  di  Pertamina  tidak  melakukan  pemogokan  apalagi  sudah  mendekati
              masa liburan panjang, yang membutuhkan fokus untuk menyediakan stok BBM yang cukup bagi
              rakyat," katanya lagi.



                                                           103
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109