Page 107 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 107

Kenaikan 5,1 persen setara dengan Rp 225.667. Keputusan ini, kata Anies, mempertimbangkan
              sentimen positif dari kajian dan proyeksi Bank Indonesia bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi
              Indonesia pada tahun 2022 mencapai 4,7 persen sampai dengan 5,5 persen. Sementara, inflasi
              akan terkendali pada posisi 3 persen (2-4 persen) dan proyeksi Institute For Development of
              Economics and Finance (Indef) yang memproyeksikan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia
              tahun 2022 sebesar 4,3 persen.

              Selain  itu,  kenaikan  UMP  ini  juga  berdasarkan  kajian  ulang  bersama  sejumlah  pemangku
              kepentingan di Jakarta. Sehingga UMP DKI Jakarta 2022 adalah Rp 4.641.854.

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  buka  suara  terkait  langkah  perubahan  kebijakan
              upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan
              menaikkan UMP menjadi 5,1 persen.

              Keputusan Anies itu kemudian berbuah polemik. Kendati disambut gembira para buruh, giliran
              kalangan pengusaha yang menentang kebijakan pengupahan tersebut.
              Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  menilai  langkah  Anies  itu  melanggar  peraturan
              Kemnaker. Tak cuma itu, Anies juga disebut bermanuver untuk pemilihan presiden 2024.

              Kemnaker pun kembali mengingatkan bahwa ketentuan kenaikan UMP 2022 mesti mengacu PP
              Nomor 36 Tahun 2021 yang merupakan aturan turunan Undang-Undang Cipta Kerja.

              "Sikap kita adalah penetapan Upah Minimum (UM) harus tetap mengacu pada PP Nomor 36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan," kata Kepala Biro Humas Kemnaker, Chairul Fadhly Harahap,
              dalam keterangan tertulis, Selasa (21/12).

              Menurut Chairul, ketentuan yang dimuat aturan tersebut telah berdasarkan kesepakatan unsur
              pemerintah, buruh dan pengusaha. Atas dasar itu, ia mengingatkan agar kepala daerah harus
              mengacu pada beleid tersebut.

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  bakal  mengawal  pelaksanaan  pengupahan
              berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang pengupahan.

              Pengawasan dilakukan bersama Kementerian Dalam Negeri dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan
              seluruh Indonesia. Dengan demikian, semua kepala daerah diwajibkan mengikuti aturan tersebut
              dalam menetapkan aturan upah minimum provinsi (UMP).

              "Pemerintah  konsisten  menerapkan  PP  Nomor  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan,  dan
              mewajibkan semua kepala daerah untuk melakukan hal yang sama," jelas Dirjen PHI dan Jamsos
              Kemnaker Indah Anggoro Putri seperti dikutip dari keterangan resmi Kemnaker, Jumat (24/12).

              Indah  Anggoro  Putri  mengatakan,  dalam  pengawalan  aturan  pengupahan  nantinya  Dinas
              Ketenagakerjaan wajib memberikan pemahaman pada pengusaha dan pekerja. Penjelasan ini
              terutama bahwa UMP merupakan safety net khusus tenaga kerja yang kurang dari 12 bulan
              masa kerjanya.

              Sementara pekerja yang sudah lebih dari 12 bulan masa kerja, diberlakukan ketentuan struktur
              skala  upah.  Putri  mengatakan,  apabila  terjadi  perselisihan,  Dinas  Ketenagakerjaan  bakal
              mendorong dilakukannya perundingan bipartit hingga tripartit.








                                                           106
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112