Page 12 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 12

"Pemerintah konsisten untuk menerapkan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, dan
              mewajibkan semua kepala daerah untuk melakukan hal yang sama," kata Dirjen PHI dan Jamsos
              Kemnaker, Indah Anggoro Putri, di Jakarta, Kamis (23/12/2021).

              Indah  Anggoro  Putri  mengatakan,  dalam  mengawal  pelaksanaan  pengupahan,  dinas
              ketenagakerjaan wajib memberikan pemahaman kepada pengusaha dan pekerja /buruh bahwa
              upah minimum ( UMP dan UMK) adalah safety net yang diberikan kepada tenaga kerja yang
              bekerja  kurang  dari  12 bulan.  Adapun  tenaga  kerja  yang  sudah  bekerja  lebih  dari  12  bulan
              diberlakukan ketentuan struktur dan skala upah.

              Sedangkan  ketika  ada  perselisihan  mengenai  pengupahan,  Dirjen  Putri  meminta  dinas
              ketenagakerjaan untuk mendorong pihak-pihak yang berselisih untuk berdialog secara bipartit
              maupun  tripartit.  "Pemerintah  daerah  wajib  mengedepankan  mekanisme  tripartit  dalam
              penyelesaian permasalahan terkait ketenagakerjaan," katanya.

              Dirjen Putri menambahkan, selain Upah Minimum (UM), saat ini pemerintah harus mendorong
              implementasi struktur dan skala upah di perusahaan-perusahaan. "Pemerintah wajib memediasi
              perusahaan/pemberi kerja untuk segera menyusun dan menetapkan struktur skala upah, dan
              melakukan pembinaan teknis melalui fasilitasi, konsultasi, pendidikan, pelatihan, penelitian, dan
              pengembangan," kata Menambahkan.

              Dalam hal pembinaan teknis telah dilakukan secara optimal dan belum membuahkan hasil sesuai
              yang diharapkan, lanjut Dirjen Putri, maka dilakukan pengawasan teknis.

              Pengawasan  teknis  meliputi dampak  pelaksanaan  kewenangan  bidang  ketenagakerjaan  yang
              sudah diserahkan kepada pemerintah daerah, maka pemerintah melakukan pengawasan teknis
              melalui reviu, monitoring, dan evaluasi.

              Jika  pengawasan  teknis  tersebut  belum  membuahkan  hasil,  maka  dilakukan  tahapan  teknis
              selanjutnya berupa pemeriksaan reguler dan/atau pemeriksaan khusus atau/investigatif.
              "Dari  hasil  pemeriksaan  yang  terakhir  ini,  jika  terbukti  terdapat  kesalahan  maka  untuk
              selanjutnya digunakan oleh pemerintah menegakkan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
              perundang-undangan," ujarnya.***.

































                                                           11
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17