Page 326 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 326

Hariyadi  menuturkan  Gubernur  DKI  Jakarta  melanggar  ketentuan  dalam  PP  36  tahun  2021
              tentang Pengupahan, khususnya Pasal 26 tentang Tata Cara Perhitungan Upah Minimum.
              Kemudian, Pasal 27 mengenai UMP serta Pasal 29 mengenai waktu penetapan upah minimum
              yang seharusnya untuk provinsi selambatnya pada 21 November 2021.

              Tak hanya dari Apindo, Kadin DKI Jakarta juga mempertanyakan dasar hukum revisi UMP 2022
              tersebut.

              Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi mempertanyakan
              keputusan Gubernur Anies Baswedan yang merevisi UMP DKI 2022 karena tanpa melalui sidang
              Dewan Pengupahan DKI.

              Menurut  dia,  rapat  final  penetapan  UMP  2022  berlangsung  pada  15  November  2021  dan
              disepakati tripartit yakni tiga unsur dari pengusaha, pekerja, dan pemerintah.
              Gugatan  dan  sanksi  Dinamika  revisi  UMP  2022  di  Jakarta  terus  berlanjut  karena  Apindo
              berencana akan menggugat aturan revisi tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
              yang dikoordinasikan oleh Apindo DKI Jakarta.

              Namun,  Apindo  baru  akan  melayangkan  gugatan  setelah  revisi  UMP  resmi  diatur  dalam
              Keputusan Gubernur (Kepgub) terbit.

              Seperti diketahui, meski Anies merevisi UMP 2022 pada Sabtu (18/12) namun hingga Kamis
              (23/12) masih belum ada Keputusan Gubernur (Kepgub) atau peraturan terkait yang mengatur
              soal revisi UMP tersebut.

              Padahal, menurut aturan dalam PP Nomor 36 tahun 2021, pada pasal 29 disebutkan bahwa UMP
              ditetapkan dengan Kepgub dan diumumkan paling lambat tanggal 21 November tahun berjalan.

              Dalam  PP  itu,  mengatur  formula  penyesuaian  UMP  dengan  menggunakan  inflasi  atau  nilai
              pertumbuhan ekonomi provinsi berdasarkan data lembaga berwenang bidang statistik.
              Adapun  lembaga  berwenang  bidang  statistik  yang  selama  ini  menjadi  acuan  pemerintah
              termasuk lembaga negara dan instansi lain untuk pertumbuhan ekonomi dan inflasi adalah Badan
              Pusat Statistik (BPS).

              Kalangan  pengusaha  juga  meminta  Menteri  Dalam  Negeri  (Mendagri)  dan  Menteri
              Ketenagakerjaan (Menaker) memberikan sanksi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
              atas keputusannya merevisi UMP 2022.

              Ketua Umum Apindo Hariyadi meminta Mendagri memberikan pembinaan atau sanksi kepada
              kepala  daerah  yang  tidak  memahami  peraturan  perundangan  sehingga  mengakibatkan
              melemahnya sistem pemerintahan, sebagaimana amanat UU 23 tahun 2014, Pasal 373.

              Tak hanya itu, Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta juga akan dipanggil Komisi B DPRD DKI Jakarta
              untuk melakukan klarifikasi soal revisi UMP 2022.

              Sekretaris Komisi B DPRD DKI Pandapotan Sinaga mengatakan penetapan UMP 2022 berpotensi
              direvisi kembali karena revisi pertama dinilai belum mengakomodasi dunia usaha.
              Tak hanya itu, belum adanya landasan hukum berupa Keputusan Gubernur hasil revisi UMP juga
              berpotensi UMP 2022 kembali bisa diubah.

              Tudingan  kepentingan  politik  Perwakilan  dari  asosiasi  pengusaha  menyindir  adanya  dugaan
              kepentingan politik di balik revisi UMP DKI Jakarta tahun 2022, terutama jelang Pilpres 2024.

                                                           325
   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331