Page 329 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 329

'ANIES EFFECT' MULAI MERAJALELA, BISAKAH PARA GUBERNUR IKUTI JEJAKNYA?

              Para buruh meminta kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi upah minimum
              provinsi bisa diikuti oleh Gubernur Banten Wahidin Halim. Buruh pun sempat melakukan aksi
              unjuk rasa untuk menuntut hal tersebut.

              Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, pemerintah
              daerah sudah semestinya mengikuti langkah Anies merevisi dan menaikkan UMP. Bhima juga
              mengingatkan  jangan  sampai  kepala  daerah  takut  akan  lobi-lobi  pengusaha  yang  pro  upah
              rendah.

              "Kepala Daerah memang seharusnya melakukan revisi aturan secepatnya, masih ada waktu.
              Jangan takut Kepala Daerah sama lobi-lobi pengusaha yang pro upah rendah," ungkap Bhima
              kepada detikcom, Jumat (24/12/2021).

              Seperti diketahui, Anies Baswedan baru saja merevisi aturan UMP DKI Jakarta. Awalnya UMP
              tahun 2022 di DKI Jakarta hanya naik Rp 37.749 atau 0,85% dari tahun sebelumnya. Namun
              direvisi menjadi naik 5,1% atau senilai Rp 225 ribu dari tahun sebelumnya.

              Bhima menegaskan apa yang dilakukan Anies untuk merevisi dan menambah tingkat kenaikkan
              UMP pun sebetulnya sesuai aturan. Hal itu karena keputusan MK yang memutuskan UU Cipta
              Kerja,  yang  merupakan  dasar  aturan  penentuan  UMP  harus  direvisi  dan  berstatus
              inkonstitusional bersyarat.

              Artinya, aturan turunan UU Cipta Kerja berupa Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021
              tentang Pengupahan yang menjadi dasar perhitungan UMP bisa diabaikan.

              "Lagipula diskresi kepala daerah dibenarkan saat MK memutus UU Cipta Kerja sebagai dasar
              aturan pengupahan sebagai inkonstitusional bersyarat," kata Bhima.

              Dia  juga  meminta  agar  kepala  daerah  memahami  konsep  upah  minimum  sebagai  stimulus
              belanja masyarakat. Jangan sampai terjebak dengan teori kuno yang menyebutkan bila upah
              rendah maka lapangan kerja akan terbuka.

              "Jangan pakai teori kuno, lebih baik dengarkan yang Bapenas sampaikan kalau ekonomi mau
              cepat pulih, upah minimumnya harus naik lebih tinggi dari aturan PP 36 tahun 2021," kata Bhima.

              Teori kuno yang dimaksud Bhima menyebutkan bila upah minimum rendah maka akan menarik
              investasi baru dan menarik kesempatan kerja yang lebih besar. Teori itu menurutnya sudah
              dipatahkan  oleh  peneliti  David  Card,  Bhima  menjelaskan  David  Card  dalam  penelitian  yang
              berjudul Myth and Measurement: The New Economics of the Minimum Wage tidak menemukan
              korelasi antara upah minimum yang dinaikkan dengan menurunnya kesempatan kerja. Justru
              saat upah tinggi, belanja masyarakat meningkat dan akhirnya membuka lapangan kerja baru
              untuk memenuhi permintaan konsumsi masyarakat.

              "Justru ketika upah tinggi, belanja masyarakat akan naik dan membuka lapangan kerja baru,"
              pungkas Bhima.

              Direktur  Eksekutif  Center  of  Reform  on  Economics  (CORE)  Indonesia  Mohammad  Faisal
              menambahkan  seharusnya  pembentukkan  formula  penghitungan  upah  minimum  harus  bisa
              disepakati semua pihak. Baik di tingkat nasional maupun daerah.





                                                           328
   324   325   326   327   328   329   330   331   332   333   334