Page 332 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 332

Ia  mengatakan  kebijakan  itu  pun  ditempuh  lantaran  adanya  optimisme  bahwa  pada  2022
              pertumbuhan ekonomi membaik. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi DKI
              Jakarta akan mencapai kisaran 3,5 hingga 4,3 persen pada tahun ini dan akan meningkat pada
              kisaran 5,3 hingga 6,1 persen pada 2022.

              "Artinya mau enggak mau, suka enggak suka perhitungan mengenai UMP harus disesuaikan.
              Jangan melulu hanya melihat sisi ke belakangnya tapi juga melihat proyeksinya," ujar Abbas.

              Alasan terakhir, kata Abbas, adalah lantaran data menunjukkan bahwa selama hampir dua tahun
              terjadinya pandemi, masih ada sektor usaha yang tumbuh. "Jadi kalau misalkan dipukul rata
              segala macam sepertinya tidak ada azas keadilan."

              Abbas pun  menjelaskan  bahwa kebijakan  sejatinya  dibuat berdasarkan dua  sumbu.  Pertama
              adalah  baik  dan  kedua  adalah  benar.  Menurut  dia,  kalau  kebijakan  dibuat  sesuai  aturan
              perundangan  yang  berlaku,  maka  kebijakan  tersebut  benar.  Sementara  kebijakan  yang
              memenuhi azas keadilan adalah kebijakan yang baik.
              "Idealnya kebijakan itu baik dan benar. Tapi yang harus kita hindari adalah kebijakan yang tidak
              baik dan tidak benar. Dalam dunia nyata, terkadang kita harus mengambil sikap antara benar
              dan baik. Ini lah yang Pemprov DKI Jakarta ambil," tutur Abbas.

              Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi besaran kenaikan upah minimum
              provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022 dari 0,85 persen menjadi 5,1 persen atau naik Rp 225.667
              dari UMP 2021. Dengan demikian, UMP DKI Jakarta tahun 2022 direvisi menjadi Rp 4.641.854.

              Keputusan itu pun dipersoalkan salah satunya oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia alias Apindo.
              Apindo  menilai  Anies  telah  melanggar  regulasi  Pengupahan  yang  berlaku  saat  ini,  terutama
              Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan yaitu pasal 26 mengenai cara
              perhitungan upah minimum dan pasal 27 mengenai Upah minimum provinsi.

              "Selain itu revisi ini bertentangan dengan pasal 29 tentang waktu penetapan Upah Minimum
              yang  selambat-lambatnya  ditetapkan  pada  tanggal  21  November  2021,"  ujar  Ketua  Umum
              Apindo Hariyadi Sukamdani.

              Hariyadi mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara sepihak melakukan revisi UMP DKI
              Jakarta 2022 tanpa memperhatikan pendapat dunia usaha, khususnya Apindo DKI Jakarta yang
              menjadi bagian dari Dewan Pengupahan Daerah sebagai unsur dunia usaha. Dewan Pengupahan
              Daerah terdiri dari unsur tripartit, antara lain pemerintah, serikat pekerja, dan pengusaha.



























                                                           331
   327   328   329   330   331   332   333   334   335   336   337