Page 105 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MARET 2021
P. 105
PEMERINTAH MATANGKAN ATURAN BEASISWA UNTUK ANAK BURUH KORBAN
KECELAKAAN KERJA
Kementerian Ketenagakerjaan tengah merampungkan aturan teknis Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan (Permenaker) terkait Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan
Kematian (JKM) yang diatur dalam PP 82 tahun 2019 bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan
(BPJamsostek). Di mana salah satunya adalah berupa bantuan beasiswa anak.
Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan, Irvansyah Utoh Banja
memaparkan, proses penyusunan regulasi Permenaker turunan tersebut tengah disiapkan oleh
Kemnaker dengan melibatkan BPJamsostek dan kementerian serta lembaga terkait.
"Kompleksitas dari kriteria penerima manfaat beasiswa membuat regulasi tersebut harus
mempertimbangkan berbagai aspek, agar tepat sasaran dan dapat diimplementasikan di
lapangan. Sehingga upaya Kemnaker merumuskan regulasi turunan yang komprehensif perlu
diapresiasi," jelas Utoh, Jakarta, Selasa (30/3).
Manfaat beasiswa tersebut berupa bantuan uang tunai maksimal Rp174 juta untuk dua orang
anak, yang diberikan setiap tahunnya sesuai tingkat pendidikan. Dia berharap, dengan adanya
beasiswa ini, nilai manfaat bagi peserta BPJamsostek dapat memberikan angin segar dalam
peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Program ini dilahirkan dengan semangat memberikan manfaat lebih kepada masyarakat,
khususnya bagi peserta BPJamsostek. Sehingga kami berharap, program ini bisa segera
terlaksana dalam waktu dekat," terangnya.
Mengacu pada PP Nomor 82 tahun 2019, lanjut dia, mengatur beasiswa bagi anak dari peserta
yang meninggal dunia atau cacat total tetap akibat kecelakaan kerja, dari tingkat taman kanak-
kanak (TK) sampai perguruan tinggi. Uang tunai maksimal Rp 174 juta untuk dua orang anak.
"Mereka berhak mendapatkan beasiswa mulai Rp1,5 juta per tahun saat TK dan SD, hingga Rp12
juta per tahun di tingkat perguruan tinggi," pungkasnya.
[idr].
104

