Page 139 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 139
Judul Pengamat: RUU Cipta Kerja Bisa Jadi Jalan Tengah Persoalan Ekonomi
Nasional
Nama Media rmol.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://politik.rmol.id/read/2020/07/31/446026/pengamat-ruu-cipta-
kerja-bisa-jadi-jalan-tengah-persoalan-ekonomi-nasional
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-07-31 11:55:13
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja atau Omnibus Law dinilai bisa menjadi solusi
atas permasalahan ketenagakerjaan terutama terkait pengangguran sebagai dampak dari
pandemi virus Corona (Covid-19). Kepala Biro Humas Kemenaker Soes Hindharno mengatakan,
permasalahan ketenagakerjaan terutama terkait pengangguran sebenarnya sudah lama terjadi.
Salah satu solusi atas masalah pengangguran ini adalah perluasan kesempatan kerja.
PENGAMAT: RUU CIPTA KERJA BISA JADI JALAN TENGAH PERSOALAN EKONOMI
NASIONAL
Pengamat: RUU Cipta Kerja Bisa Jadi Jalan Tengah Persoalan Ekonomi Nasional Laporan:
Ahmad Kiflan Wakik Jumat, 31 Juli 2020, 10:20 WIB Ilustrasi Omnibus Law RUU Cipta Kerja
yang kini masih dibahas di DPR RI bisa menjadi jalan tengah dari persoalan ekonomi yang
tengah membelit Indonesia.
Berita terkait Stafsus Menkeu: RUU Ciptaker Jangan Ditelan Pada Diskursus Kerdil Dan Tidak
Sehat Hipmi Sebut RUU Cipta Kerja Jawaban Tantangan Ekonomi Global RUU Ciptaker Diyakini
Akan Buka 2,5 Juta Lapangan Kerja Baru Setiap Tahun "Intinya kita membuat peraturan atau
hukum UU itu untuk kepentingan bersama," ujar pengamat ekonomi Universitas Lambung
Mangkurat, Muhammad Handry Imansyah kepada wartawan, Jumat (31/7).
Handry mengatakan polemik yang timbul akibat pembahasan RUU Cipta Kerja harus dihindari.
Semua pihak seharunya mengedepankan negosiasi agar tujuan utama dari RUU Cipta Kerja bisa
terwujud.
Sambungnya, salah satu manfaat dari RUU Cipta Kerja adalah dapat mengundang investasi. Di
mana dengan investasi yang masuk ke dalam negeri bisa menciptakan lapangan kerja baru.
"Selama ini, regulasi terkait investasi terlalu kaku. Hal itu mengakibatkan investor memilih
negara lain untuk berinvestasi," katanya.
138