Page 239 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 239

JAKARTA    -  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  mengatakan,  bahwa
              pemberangkatan pekerja migran Indonesia (PMI) ke 22 negara tujuan penempatan dalam masa
              adaptasi kebiasaan baru (AKB) akan dilakukan secara bertahap. Untuk itu, penempatan di masa
              AKB akan memprioritaskan beberapa hal.

              "Prioritas pertama adalah calon PMI (CPMI) yang sudah memiliki Visa, diikuti dengan CPMI yang
              terdaftar  di  Sisko  P2MI,  lalu  CPMI  oleh  Perusahaan  Penempatan  Pekerja  Migran  Indonesia
              (P3MI) yang telah memiliki Surat Izin Perekrutan Pekerja Migran Indonesia (SIP2MI)," ujar Ida
              dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (30/7/2020).

              Adapun dalam pembukaan penempatan di masa adaptasi kebiasaan baru ini, Ida menegaskan,
              baik CPMI maupun PMI tidak boleh dibebankan biaya sebagai akibat dari penerapan protokol
              kesehatan dalam proses penempatan CPMI dan penerapan kebijakan protokol kesehatan negara
              tujuan penempatan pada saat PMI tiba dan berada di negara tujuan penempatan.

              Pembukaan kembali penempatan PMI ke 22 negara tujuan penempatan akan dilakukan secara
              bertahap. "Pentahapan pertama berdasarkan negara penempatan yang sudah dapat menerima
              PMI, sepanjang penerapan protokol kesehatan tidak merugikan CPMI," tambah Ida.

              Kemudian,     diikuti   dengan   pentahapan     berdasarkan    sektor    pekerjaan   dengan
              mempertimbangkan  tingkat  kerentanan  pekerja  migran  terhadap  risiko  terpapar  Covid-19.
              Selanjutnya,  adalah  pentahapan  berdasarkan  tahapan  proses  penempatan  dan  pentahapan
              berdasarkan jenis pekerjaan pekerja migran.

              "Di masa adaptasi kebiasaan baru ini, saya juga memerintahkan kepada semua tempat layanan
              yang  terlibat  dalam  proses  penempatan  PMI  untuk  mematuhi  dan  memastikan  protokol
              kesehatan diterapkan pada setiap layanan," tegas Ida. (akr).










































                                                           238
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244