Page 243 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 243

Terlebih lagi jika investornya berasal dari luar negeri," kata Slamet kepada wartawan, Jakarta,
              Kamis (30/7/2020).

              Selain itu, kata Slamet, muatan  RUU Cipta Kerja  lainnya juga berpotensi melemahkan pertanian
              dalam negeri, yaitu diubahnya ketentuan terkait usaha hortikultura yang dilaksanakan dengan
              mengutamakan  penggunaan  sarana  hortikultura  dalam  negeri,  menjadi  penggunaan  sarana
              hortikultura yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri.

              "Implikasinya, berpotensi membuka keran impor sarana pertanian (benih, pupuk, pestisida, dan
              lain-lain) secara ugal-ugalan tanpa memperhatikan kondisi dalam negeri. Pola impor seperti ini
              akan mendorong negara menjadi sangat tergantung kepada asing," ucap Slamet.

              Terakhir, Slamet juga mengungkapkan soal diubahnya ketentuan terkait usaha hortikultura yang
              wajib memiliki perizinan berusaha dari pemerintah pusat.

              Padahal,  sebelumnya  perizinan  usaha  tersebut  dikeluarkan  oleh  pemerintah  daerah  sesuai
              dengan kewenangannya.

              "Ini  mereduksi  peran  dan  kewenangan  pemerintah  daerah  terkait  perizinan.  Pola  seperti  ini
              berpotensi merusak tatanan bernegara di era reformasi, yang salah satu semangatnya adalah
              otonomi daerah yang tertuang dalam UUD NRI 1945 amendemen ke-4 Pasal 18," paparnya..



















































                                                           242
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248