Page 247 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 247
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang Yoyok Wardoyo mengatakan meskipun ada
penundaan pemberangkatan pekerja migran tersebut, pihaknya tetap menyiapkan langkah
antisipasi terutama terkait penerapan protokol kesehatan bagi para pekerja migran.
"Kami tidak tinggal diam dan menyiapkan langkah antisipasi jika sewaktu-waktu Kementerian
Tenaga Kerja mengeluarkan kebijakan untuk pengiriman pekerja migran keluar negeri," kata
Yoyok di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis.
Yoyok menambahkan meskipun keberangkatan para pekerja migran ke wilayah Asia Pasifik
tersebut tertunda, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang tetap melakukan sosialisasi terkait
penerapan protokol kesehatan kepada Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia.
Menurut Yoyok, dalam menjalankan sosialisasi kepada para pekerja migran yang seharusnya
berangkat sejak Maret 2020 tersebut, pihaknya tetap mengutamakan penerapan protokol
kesehatan dengan membatasi jumlah peserta yang ikut serta dalam sosialisasi.
"Kami mengantisipasi jika sewaktu-waktu dibuka, bagaimana penerapan protokol kesehatan ini
dan kami menyosialisasikan kepada Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia," kata
Yoyok.
Yoyok menambahkan pelaksanaan sosialisasi tersebut akan dilakukan secara bertahap kepada
perusahaan penempatan pekerja migran tersebut. Sosialisasi tersebut perlu dilakukan karena
sewaktu-waktu para pekerja migran bisa saja diberangkatkan keluar negeri.
"Kami melakukan jemput bola, dilakukan secara bertahap dan untuk saat ini hanya mengundang
20 perwakilan. Jangan sampai nanti mendadak pada saat akan berangkat," kata Yoyok.
Selain itu, Yoyok menjelaskan para calon pekerja migran yang hendak berangkat keluar negeri
itu harus memenuhi segala persyaratan, utamanya terkait kondisi kesehatan.
Oleh sebab itu, para pekerja migran diharapkan bisa menjaga kondisi kesehatan mereka pada
saat di Tanah Air.
Sebagai catatan, akibat pandemi COVID-19, ada sebanyak 1.100 pekerja migran Indonesia asal
Kabupaten Malang yang kembali ke Indonesia. Seluruh pekerja migran tersebut dalam keadaan
sehat dan tidak terjangkit COVID-19.
Hasil pemeriksaan oleh Tim Medis Karantina Kesehatan Pelabuhan 2 Probolinggo Wilayah Kerja
Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang, para pekerja migran yang kembali ke daerah asal,
tidak ada yang terindikasi terpapar virus corona.
Seluruh pekerja migran tersebut, memiliki dokumen kesehatan berupa laporan uji cepat dengan
hasil non-reaktif. Selain itu, ada juga yang memiliki hasil tes usap, dan dinyatakan negatif
COVID-19. Namun, semuanya tetap menjalankan karantina mandiri selama 14 hari.
"Semua dalam kondisi sehat sesuai dengan hasil pemeriksaan kesehatan dan tidak ada yang
positif COVID-19," kata Yoyok.
Di wilayah Kabupaten Malang, tercatat terdapat 483 kasus positif COVID-19. Dari total tersebut,
sebanyak 43 orang dilaporkan meninggal dunia, 277 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya
masih berada dalam perawatan..
246