Page 252 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 252

PEMERINTAH KEMBALI KIRIM PEKERJA MIGRAN KE 22 NEGARA, INI DAFTARNYA

              Jakarta -  Pemerintah telah kembali membuka keran pengiriman  pekerja migran  Indonesia
              (PMI) ke luar negeri. Rencananya, pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini, ada 22 negara
              tujuan pengiriman. Namun demikian, pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap.

              "Pembukaan ini memang belum serentak, belum ke semua negara, belum untuk semua jabatan,
              belum juga untuk semua skema penempatan," ujar Plt. Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker,
              Aris Wahyudi dalam video konferensi, Kamis (30/7/2020).

              Berdasarkan hasil evaluasi, Aris menyebutkan 14 negara yang siap menerima  Pekerja Migran
              Indonesia (PMI) pada tahap pertama. Diantaranya:  1. Aljazaer  2. Australia  3. Hong Kong  4.
              Korea  5. Kuwait  6. Maladewa  7. Nigeria  8. Uni Emiraers Arab  9. Rohingya  10. Qatar  11.
              Taiwan  12. Turki  13. ambia  14. Zimbabwe.

              Sebelumnya,  Badan  Pelindung  Pekerja  Migran  (BP2MI)  mencatat  sebanyak  88.973  calon
              pekerja migran  Indonesia (CPMI) di sisko BP2MI yang siap berangkat.

              Pembukaan ini akan dilakukan secara bertahap berdasarkan negara penempatan yang sudah
              dapat menerima PMI. Tahapan berdasarkan sektor pekerjaan, yakni dengan mempertimbagkan
              tingkat kerentanan terpapar covid-19, tahapan berdasarkan proses penempaan, dan tahapan
              berdasarkan jenis pekerjaannya.

              Sebelumnya, pemerintah resmi membuka kembali penempatan  pekerja migran  Indonesia. Hal
              ini setelah penempatan pekerja migran sempat terhenti sementara akibat pandemi covid-19.

              "Guna mendukung percepatan pemulihan nasional serta memperhatikan kebijakan beberapa
              negara penempatan yang sudah membuka tenaga kerja asing, maka kami memandang perlu
              untuk membuka kembali kesempatan bagi calon  pekerja migran  Indonesia untuk dapat bekerja
              kembali di negara tujuan penempatan, dengan tetap mengedepankan prinsip perlindungan hak-
              hak  pekerja  migran  serta  protokol  kesehatan,"  ujar  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah
              dalam video konferensi, Kamis (30/7/2020).

              Selain itu, Kementerian Ketenagakerjaan juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah
              daerah  yang  merupakan  kantor  penyalur  tenaga  migran.  Diantaranya  termasuk  kesiapan
              pemerintah daerah untuk penempatan tenaga kerja migran di masa adaptasi kebiasaan baru
              (ABK).  Setelah  semuanya  dipastikan  siap,  Ida  menyebutkan  segera  dilakukan  pembukan
              setelahnya.

              Pembukan  Kembali penempatan    pekerja  migran    ini  ditandai  dengan dicabutnya  Peraturan
              Menteri Ketenagakerjaan No 151/2020 tentang penghentian sementara penempatan pekerja
              migran indonesia.

              "Bagi  pemerintah,  tidak  ada  untungnya  menahan-nahan  untuk  tidak  segera  menarik
              Permenaker  151/2020.  Pemerintah  melihatnya  adalah  kesiapan  secara  menyeluruh  semua
              pihak-pihak yang terkait," jelas Ida.

              "Jadi sekali lagi saya katakan tidak ada untungnya pemerintah untuk menahan-nahan Peraturan
              Menteri  Ketenagakerjaan  itu.  Setelah  kita  bisa  pastikan  semuanya  siap,  baru  kita  lakukan
              pembukaan kembali," ulang Ida menegaskan..








                                                           251
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257